5 Formasi Paling Populer dan Sering Digunakan oleh Pelatih Sepak Bola

Formasi 3-5-2 sangat dikenal dengan sosok pelatih asal Italia, Antonio Conte. Di atas lapangan, formasi tersebut dapat berubah menjadi 5-3-2 yang lebih defensif. Dengan strategi tersebut, Inter Milan berhasil menjuarai gelar Serie A pada musim ini.

Selain Conte, pelatih lain yang mengadopsi formasi tersebut adalah Thomas Tuchel. Bersama Chelsea, pria asal Jerman itu mampu membawa tim kembali lagi bermain solid. Bahkan, Chelsea sempat tak terkalahkan selama 14 pertandingan secara berturut-turut menggunakan formasi tersebut.

Sejatinya, formasi 3-5-2 akan berubah menjadi 5-3-2 atau 5-4-1 ketika tim dalam keadaan bertahan. Oleh karena itu, tentu saja klub akan semakin solid pertahanannya.

Formasi 4-1-4-1 ini merupakan strategi yang diterapkan oleh Joachim Low dalam mengantarkan tim nasional Jerman memenangi Piala Dunia 2014. Baru-baru ini, formasi tersebut kembali menjadi perbincangan hangat ketika digunakan oleh Marcelo Bielsa dalam melatih Leeds United. Banyak sekali penggemar sepak bola yang terkesima dengan strategi yang diterapkan oleh sang pelatih dalam menggunakan formasi 4-1-4-1.

Penggunaan empat gelandang membuat Leeds sangat dominan di lini tengah. Tak mengherankan, jika Marcelo Bielsa kerap kali melakukan strategi pressing tinggi.

Formasi 4-1-4-1 juga bisa berubah menjadi 4-1-2-3 ketika tim sedang menyerang. Elemen terpenting dalam formasi tersebut adalah sosok gelandang bertahan karena ia menjadi sentral di lini tengah.

Formasi 4-3-3 merupakan strategi yang sangat sering dipakai oleh pelatih sepak bola. Formasi ini berkembang sangat cepat dalam satu dekade terakhir. Dalam strategi tersebut, elemen kuncinya terdapat di tiga gelandang tengah.

Pasalnya, merekalah otak permainan dalam sebuah tim. Biasanya, satu gelandang bermain sangat bertahan dan dua pemain lainnya ikut membantu penyerangan.

Sosok gelandang bertahan juga memberikan kebebasan kepada bek sayap untuk membantu penyerangan. Jika bek sayap sudah terlanjur naik, gelandang bertahan bisa mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan.

Pelatih yang sangat identik dengan performa 4-3-3 adalah Pep Guardiola. Dengan strategi itu ia meraih banyak sekali gelar juara bersama Barcelona, Bayern Munchen dan Manchester City.

Formasi 4-4-2 merupakan strategi yang klasik dan khas di tanah Inggris. Salah satu klub yang sangat terkenal dengan formasi tersebut adalah Leicester City. Bahkan, The Foxes secara mengejutkan berhasil meraih gelar juara Premier League musim 2015/2016 dengan menggunakan strategi tersebut.

Pembeda utama dalam formasi tersebut adalah empat gelandang tengah. Selain Leicester City, ada juga klub yang identik dengan formasi 4-4-2, yaitu Atletico Madrid. Hasilnya, tim asuhan Diego Simeone tersebut berhasil menjuarai gelar LaLiga pada musim ini, setelah puasa selama enam tahun.

Formasi 4-2-3-1 bisa dibilang sebagai strategi terbanyak yang digunakan oleh pelatih di seluruh dunia pada saat ini. Menurut sebuah laporan pada tahun 2013, formasi tersebut telah digunakan sebanyak 1253 kali di kompetisi elit Eropa dan LaLiga menjadi ajang paling banyak menggunakannya.

Formasi ini juga sangat ideal dalam permainan sepak bola karena sama-sama baik dalam melakukan penyerangan dan bertahan. Biasanya, strategi ini digunakan oleh setiap tim untuk penguasaan bola yang dominan.

Dalam penerapannya, formasi tersebut juga terkadang bisa berubah menjadi 4-3-3 tergantung situasi yang terjadi di atas lapangan. Formasi ini memberikan perpaduan baik antara kekuatan bertahan dan menyerang, dikenal karena fleksibilitas dan keseimbangannya.

Timnas Belanda, Spanyol, dan Jerman pernah menggunakan formasi ini di Piala Dunia 2010. Klub premier League Manchester United juga pernah menggunakan formasi ini saat masih dilatih Ole Gunnar Solkjaer. 

Itulah lima formasi yang paling populer dan sering digunakan oleh para pelatih. Formasi mana yang paling kamu sukai?