Gabriel Jesus Mendapatkan Kebebasan di Arsenal

Dalam lima laga yang sudah dilalui di ajang Premier League, Jesus selalu jadi andalan manajer Arsenal, Mikel Arteta, di lini depan. Dia kerap bertandem dengan beberapa nama, seperti Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, atau jadi sosok tunggal di lini depan.

Namun, terlepas dari siapa pun tandemnya di lini depan, ada satu hal yang diberikan Arteta pada Jesus, yakni kebebasan. Sosok asal Brasil itu punya kemampuan lari yang ciamik, ditambah juga dengan dribel yang mumpuni.

Dengan kemampuannya ini, Jesus pun kerap mengacak-ngacak pertahanan lawan. Tidak cuma lewat gol, beberapa manuvernya kerap menciptakan ruang-ruang kosong bagi pemain lain. Dia bergerak bebas di lini pertahanan lawan.

Namun, kebebasan yang didapatkan Jesus ini jadi tak berarti jika tak ada sinergi dengan para pemain Arsenal yang lain. Nah, ciamiknya, sinergi ini tercipta sejak pramusim. Saka, Martinelli, Odegaard, hingga Emile Smith Rowe, memahami permainan Jesus.

Alhasil, ruang-ruang kosong yang diciptakan Jesus di lini pertahanan lawan, acap termaksimalkan. Selain itu, kebebasan Jesus dalam bergerak juga tak lepas dari partisipasi para pemain depan yang lain, sehingga lini serang Arsenal begitu cair.

Tak heran, selain mencetak gol, Jesus juga rutin mencetak asis sejauh ini di Arsenal. Hal itu mencerminkan bahwa selain berkontribusi terhadap lini serang, Jesus bebas untuk melakukan apa pun di lini depan, baik itu mencetak gol atau memberi asis.

Menilik performanya sejauh ini, Jesus diprediksi akan meledak bersama Arsenal musim ini. Namun, ujian tentu sudah menanti Arsenal, apalagi mereka belum bertemu tim-tim besar macam Manchester City, Manchester United, Liverpool, dan Chelsea.

Belum lagi, konsistensi acap jadi pekerjaan rumah Arsenal dari musim ke musim. Nah, di sinilah peran Gabriel Jesus untuk mengangkat performa tim. Pengalamannya membela tim juara macam City, harusnya bisa jadi sebuah suntikan tenaga bagi 'Meriam London'.