Arsenal, Manifestasi Mimpi Martin Odegaard

Odegaard bermain game dengan menggunakan Arsenal

Martin Odegaard tengah menikmati kariernya di Arsenal. Dia memimpin klub yang didominasi pemain muda itu di English Premier League (EPL). Odegaard bahkan mampu membawa Arsenal ke puncak klasemen 2022/2023 per 17 Maret 2023 ini.

Martin Odegaard sendiri punya hubungan unik dengan Arsenal. Itu tertuang melalui sebuah tulisan di The Players' Tribune. Dia mengaku kerap bermain career mode di video game FIFA menggunakan Arsenal.

1. Mengawali karier di klub lokal Norwegia

Arsenal, Manifestasi Mimpi Martin OdegaardMartin Odegaard (facebook.com/official.martin.odegaard)

Martin Odegaard tumbuh di lingkungan yang baik. Dia dikelilingi keluarga dan teman yang menyayanginya. Mereka mencintai sepak bola sehingga memengaruhi Odegaard untuk mencintai sepak bola juga.

Ayah Martin Odegaard, Hans Erik, kebetulan seorang pelatih. Dia melatih klub masa kecil anaknya, Drammen Strong. Hans Erik juga sempat melatih Stromsgodset, klub profesional pertama Martin Odegaard.

"Aku adalah seorang bocah yang mencintai sepak bola. Sangat, sangat mencintainya. Aku terobsesi," kata Odegaard dalam tulisannya di The Players' Tribune. "Ada sebuah lapangan di samping rumahku di Drammen—sekitar 100 meter—dan aku hidup di sana semasa kecil."

Odegaard terbiasa bermain sepak bola sampai gelap. Dia senang berlatih dengan ayahnya. Odegaard bahkan berlatih dengan serius. Dia mendorong ayahnya untuk melatihnya sekeras mungkin.

"Akulah yang mendorongnya. Dia mengerti apa yang orangtua lain tidak mengerti. Aku ingin dia mengajariku, membuatku unggul," kata Odegaard lagi.

2. Menjalani debut profesional bersama Stromsgodset

Arsenal, Manifestasi Mimpi Martin OdegaardMartin Odegaard (facebook.com/official.martin.odegaard)

Martin Odegaard baru berusia 13 tahun saat menjalani latihan pertamanya bersama Stromsgodset pada 2012. Dia juga debut pada tahun itu dalam sebuah pertandingan persahabatan.

Odegaard muda sudah merasakan ketatnya persaingan di level yang lebih tinggi dari usianya. Setahun setelah debut, dia bahkan bermain untuk tim junior sekaligus tim ketiga Stromsgodset di kasta kelima sepak bola Norwegia.

Putra Hans Erik Odegaard itu kemudian bergabung dengan tim senior pada 2014 meski diawali tanpa kontrak profesional karena terbentur aturan. Dia baru mendapat kontrak sah pada Mei tahun yang sama.

Odegaard sendiri bermain bersama Stromsgodset dalam 25 pertandingan dengan koleksi 5 gol dan 7 assist. Dia bermain pada 2014—2015 sampai direkrut Real Madrid.

Karier Martin Odegaard termasuk menanjak cepat. Dia menjadi seorang profesional pada usia belia, bahkan menjadi pemain Timnas Norwegia termuda dengan usia 15 tahun. Karier inilah yang lantas membawanya melanglang buana ke belahan Eropa lain.

3. Terombang-ambing di Real Madrid

Arsenal, Manifestasi Mimpi Martin OdegaardMartin Odegaard (realsociedad.eus)

Real Madrid memantau bakat muda di seluruh dunia. Mereka kerap menarik bakat-bakat itu ke Spanyol untuk kemudian dibina. Sebagai bakat muda dari Norwegia, Martin Odegaard pun tidak terlewat dari pantauan para pencari bakat Los Blancos.

Real Madrid akhirnya mengajukan penawaran. Mereka ingin Odegaard bergabung dengan klub. Odegaard sendiri sebenarnya mendapat tawaran dari mana-mana. Namun, pilihannya jatuh kepada Real Madrid.

Odegaard menilai klub ibu kota Spanyol itu akan mampu membuatnya menjadi lebih baik. Apalagi Real Madrid dikelilingi pemain berkelas dunia. Ada Cristiano Ronaldo, Luka Modric, hingga Toni Kroos saat itu. Odegaard merasa bisa belajar dari mereka.

Sayangnya, karier Martin Odegaard di Real Madrid tidak seindah yang diimpikan. Sebab, dia harus membagi waktu antara berlatih bersama tim utama dan bermain bersama Real Madrid Castilla, tim B Real Madrid.

"Dengan tim B, aku tidak sering bersama mereka, jadi aku tidak serasi. Dengan tim utama, aku hanyalah seorang bocah yang datang untuk berlatih. Aku tidak terlibat dalam pertandingan. Aku merasa sedikit terasing. Aku terjebak di antara dua kubu," curhat Odegaard.

Baca Juga: 6 Pemain Norwegia Bela Klub Top Eropa, Gak Hanya Haaland dan Odegaard

4. Melewati masa peminjaman yang impresif

Arsenal, Manifestasi Mimpi Martin OdegaardMartin Odegaard (realsociedad.eus)

Sebagai jalan keluar, Martin Odegaard sepakat menjalani masa peminjaman di beberapa klub Eropa. Kebetulan dia membutuhkan jam terbang yang cukup untuk mengembangkan potensinya. Odegaard sadar, bertahan di Real Madrid bukanlah pilihan bijak. Potensinya bisa terantuk.

Putra daerah Drammen itu kemudian bermain di Heerenveen dan Vitesse (Belanda) serta Real Sociedad (Spanyol) pada 2019—2020. Dia melewati 100 pertandingan selama 3 musim sebagai seorang pinjaman.

Masa peminjamannya di Real Sociedad ternyata cukup gemilang. Martin Odegaard bahkan berperan besar saat Real Sociedad menyingkirkan Real Madrid di perempat final Copa del Rey 2019/2020. Mereka juga sukses mencapai final walau pertandingan batal karena pandemik COVID-19.

Odegaard sendiri membantu Real Sociedad finis di peringkat enam LaLiga Spanyol. Mereka mendapat tiket otomatis ke UEFA Europa League pada musim berikutnya. Namun, Odegaard mengalami celaka sebelum musim benar-benar berakhir. Dia cedera tendon sehingga harus beristirahat.

Saat itulah Real Madrid memanggilnya kembali. Odegaard tanpa ragu pulang ke Madrid, sementara Real Sociedad melanjutkan perjalanan tanpanya.

"Sulit meninggalkan kesan baik hanya dalam waktu singkat," ujar Real Sociedad via Twitter. "Kami berharap yang terbaik. Terima kasih, Martintxo."

5. Bergabung dengan Arsenal pada musim dingin 2021

Arsenal, Manifestasi Mimpi Martin OdegaardMartin Odegaard (arsenal.com)

Panggilan kembali dari Real Madrid membuat asa Martin Odegaard membuncah. Dia ingin menggunakan kesempatan itu untuk bermain di klub terbaik di Eropa.

Odegaard sempat bermain dalam dua pertandingan pertama Real Madrid pada 2020/2021. Dia mengira kariernya mulai mulus saat itu. Sayang, kisahnya lagi-lagi berjalan tidak sesuai harapan. Odegaard terjangkit COVID-19.

Pemain Norwegia itu sebenarnya bisa pulih, tetapi tidak 100 persen. Dia merasa dirinya gagal tampil dengan kemampuan terbaik selepas sakit. Real Madrid pun tidak memberinya kesempatan yang cukup. Odegaard hanya tampil dalam sembilan pertandingan di semua ajang tanpa catatan gol maupun assist.

Odegaard lantas menghubungi agennya. Dia memintanya melakukan sesuatu. Saat itulah Arsenal datang sebagai jalan keluar lainnya.

Odegaard lantas teringat akan masa kecilnya. Dahulu dia senang bermain career mode di video game FIFA menggunakan Arsenal. Odegaard kerap bermain peran sebagai manajer The Gunners. Dia membeli dirinya sendiri untuk bermain di London Utara. Tidak heran jika Odegaard pun sepakat pindah ke London Utara untuk membela Arsenal sebagai pemain pinjaman dalam kehidupan nyata.

Martin Odegaard sendiri resmi bergabung dengan Arsenal pada musim dingin 2021. Namun, dia tidak datang secara gratis. Arsenal perlu membayar 2 juta euro (sekitar Rp32,7 miliar) sebagai kompensasi peminjaman kepada Real Madrid.

Harga itu ternyata cukup sebanding. Odegaard bermain baik bersama The Gunners. Dia tampil dalam 20 pertandingan dengan mencetak 2 gol dan 2 assist di Premier League dan Europa League.

6. Menjadi kapten Arsenal meski baru berusia 24 tahun

Arsenal, Manifestasi Mimpi Martin OdegaardMartin Odegaard saat mengapteni Arsenal. (arsenal.com)

Arsenal memutuskan untuk mempermanenkan Martin Odegaard pada musim panas 2021. Mereka rela membayar 35 juta euro (sekitar Rp572,9 miliar) agar sang pemain bertahan di London Utara. Apalagi setelah penampilan gemilangnya setengah musim lalu.

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, merasa Odegaard punya masa depan di Arsenal. Odegaard pun menyambut baik keputusan sang pelatih. Dia sepakat menerima pinangan Arsenal untuk menetap. Odegaard tidak segan meninggalkan Real Madrid demi karier yang lebih baik.

"Aku hanya bisa berterima kasih kepada Madrid karena telah berinvestasi kepada seorang bocah berusia 16 tahun. Semua orang punya niat baik dan aku tidak bisa menyalahkan siapa pun," tegas Martin Odegaard di The Players' Tribune. "Aku perlu tempat tinggal. Aku ingin mendapatkan tempat tinggal yang sebenarnya. Aku menemukannya di London Utara."

Martin Odegaard kini kian betah di Arsenal. Dia juga bermain baik selama masanya di sana. Apalagi Arsenal adalah manifestasi masa kecilnya yang senang bermain video game FIFA. Berkarier bersama mereka sudah ada di kepalanya sejak lama. Dia tinggal menjalaninya dengan sebaik-baiknya.

Begitu resmi menjadi seorang The Gunners, Odegaard memang makin berkembang. Tidak hanya sebagai pemain, tetapi juga pria. Dia tumbuh menjadi pemimpin yang bisa diandalkan. Pada usianya yang baru 24 tahun, Odegaard terpilih menjadi seorang kapten.

Mikel Arteta menunjuk Odegaard sebagai kapten Arsenal setelah mencopot ban kapten dari lengan Pierre-Emerick Aubameyang. Meski masih muda, manajer yang telah mengurus Arsenal sejak 2019 itu percaya Odegaard mampu menjadi pemimpin.

"Aku berharap dia dapat menunjukkan potensinya. Sikapnya, keinginannya untuk belajar, dan penerapannya selalu luar biasa," tegas Mikel Arteta seperti dikutip The Athletic.

Arteta sendiri ingin sang pemain terus berkembang. Dia mendorong Odegaard agar membawa Arsenal ke tempat yang lebih baik. Setelah melewati masa sulit, sudah saatnya mereka bangkit. 

Upaya lantas berbuah manis pada 2022/2023. Arsenal sukses berada di puncak klasemen Premier League—setidaknya untuk sementara. Namun, kondisi ini membuat motivasi The Gunners meningkat. Odegaard dkk ingin bertahan sampai akhir musim, lalu mengangkat trofi kasta tertinggi Liga Inggris yang selama ini dinanti-nanti.

Mungkinkah gelar juara Premier League kembali ke pangkuan Arsenal? Hanya diri mereka sendiri yang bisa mewujudkannya. The Gooners, fans Arsenal, tinggal menanti dengan berdoa supaya tidak ada aral melintang. Jalan Arsenal masih panjang dan mereka bisa lebih baik lagi. "Yang terbaik belum tiba," pungkas Martin Odegaard, kapten Arsenal.

Baca Juga: 5 Pemain Norwegia yang Kini Bermain di Premier League Selain Odegaard

G.N. Putra Photo Verified Writer G.N. Putra

Senang dengan olahraga dan budaya populer. Pernah menulis untuk beberapa media.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya