Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Galatasaray vs MU: Laga Hidup-Mati Setan Merah di Liga Champions

Potret MU saat menjamu Galatasaray di Liga Champions, 4 Oktober 2023. (uefa.com).

Jakarta, IDN Times - Ujian berat sudah menanti Manchester United di RAMS Park, Kamis (30/11/2023) dini hari WIB. Kemenangan atas Galatasaray menjadi harga mati buat Setan Merah, andai ingin menjaga asa lolos fase gugur Liga Champions 2023/24.

MU sebenarnya enggan dipusingkan dengan nasibnya di Liga Champions. Bruno Fernandes dan kawan-kawan hanya ingin mengerahkan segalanya, untuk mencuri kemenangan di markas Cimbom Aslan.

"Jelas mengecewakan jika kami tidak lolos. Tapi, saya tidak memikirkan hal itu saat ini. Saya hanya fokus pada pertandingan melawan Galatasaray, karena satu-satunya cara kami bisa lolos adalah menang melawan Galatasaray," kata Fernandes dilansir laman resmi MU.

1. MU punya modal positif buat bangkit

Gol Alejandro Garnacho buat Manchester United ke gawang Everton (Instagram @manchesterunited)

Laju tim asuhan Erik ten Hag memang buruk sepanjang penyisihan Grup A. Dari empat laga yang telah dilakoni, MU hanya mampu menorehkan satu kemenangan dan sisanya berakhir dengan kekalahan.

Namun, MU punya modal positif untuk mematahkan tren negatif di Liga Champions. Mereka sedang tak tersentuh, usai mengukir tiga kemenangan beruntun di Premier League.

2. MU usung misi balas dendam

Potret MU saat menjamu Galatasaray di Liga Champions 4 Oktober 2023. (uefa.com).

MU juga mengusung misi balas dendam karena sempat dibuat bertekuk lutut oleh Galatasaray pada pertemuan pertama dengan skor 2-3, di Old Trafford. Ten Hag optimistis anak-anak asuhnya bisa mencuri tiga poin di RAMS Park. Karakter permainan MU mulai terlihat dan mengalami perkembangan signifikan.

"Tentu saja, itu memberi kepercayaan diri. Anda lihat bagaimana kami meningkat. Kami lebih stabil, memenangkan banyak pertandingan, jadi pastinya ada perbedaan besar saat pertama kali melawan Galatasaray," kata Ten Hag.

3. Mentalitas MU diuji

Potret suporter Galatasray di RAMS Park. (Twitter/@GalatasaraySK).

Di sisi lain, juru taktik berpaspor Belanda itu sadar kalau menang di RAMS Park tidak akan mudah. Atmosfer dan kebisingan stadion berkapasitas 52.600 penonton itu selalu berhasil membuat tim tamu merinding.

"Kami harus melakukan hal serupa di lingkungan yang lebih bising. Kami harus menghadapi atmosfer itu dan menjadikannya milik kami," ujar Ten Hag.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us