Ada 'Campur Tangan' Pep Guardiola di Balik Garangnya Performa Inggris

#WorldCup2018 Kayaknya Guardiola bawa hoki deh

Terakhir kalinya Inggris lolos ke babak final Piala Dunia terjadi pada tahun 1966, saat mereka menjadi tuan rumah. Penantian selama 52 tahun bisa saja mereka tuntaskan di Piala Dunia 2018 ini, dengan syarat mengalahkan Kroasia di semifinal yang akan digelar Kamis dinihari (12/7/2018).

Gareth Southgate secara luar biasa berhasil membawa skuat mudanya tampil garang. Mereka mampu menunjukkan sebuah karakter pemenang, dedikasi, hasrat dan talenta yang sebelumnya sempat diragukan.

Menurut Paul Scholes, legenda sepak bola Inggris, semua keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh Pep Guardiola. Lho kok bisa? Dilansir dari Squawka.com dan Bbc.com, berikut ulasannya:

1. Tiki-taka ala Inggris

Ada 'Campur Tangan' Pep Guardiola di Balik Garangnya Performa Inggristwitter.com/sterling7

Strategi tiki-taka yang dimainkan Barcelona sempat menguasai sepak bola Eropa. Di bawah asuhan Pep Guardiola, mereka berhasil meraih trofi La Liga, Copa Del Rey, Liga Champions dan FIFA Club World Cup.

Berkat efektivitasnya, strategi tersebut mampu memengaruhi sepak bola dunia dan berkembang menjadi style bermain yang lebih idealis.

Style bermain Inggris di bawah Gareth Southgate yang mengandalkan passing-passing pendek mengingatkan akan taktik Guardiola, di mana hal tersebut bukanlah hal yang mengejutkan bagi Paul Scholes.

Guardiola? Pastinya dialah yang berpengaruh bagi timnas Inggris. Khususnya saat kalian melihat 3 pemain bertahan, dan cara bermain penjaga gawang di skuad Inggris.
Aku tidak berpikir Gareth [Southgate] merahasiakannya, dia telah melihat (Strategi) Pep dan mengambilnya.
Spanyol memainkan sepak bola terbaiknya, begitu juga Manchester City, so kenapa tidak untuk meniru permainannya?

2. Akankah Inggris juara Piala Dunia 'berkat' Pep Guardiola?

Ada 'Campur Tangan' Pep Guardiola di Balik Garangnya Performa Inggrissquawka.com

Pep Guardiola tak hanya menjadi inspirasi garangnya performa Inggris di Piala Dunia 2018. Pep juga membawa 'hoki' bagi negara di mana dia melatih. Pada tahun 2010 saat Pep masih menangani Barcelona, dia berhasil membawa The Catalan menjuarai La Liga. Uniknya pada tahun yang sama, Spanyol berhasil menjad juara Piala Dunia.

Pada Piala Dunia 2014 pun Guardiola effect kembali terbukti. Saat itu dia berhasil membawa Bayern Muenchen menjadi juara Bundes Liga. Jerman pun berhasil mengalahkan Argentina di babak final dengan skor 1-0.

Kini di tahun 2018, Pep Guardiola kembali membawa tim yang ditanganinya menjadi juara. Manchester City berhasil meraih gelar Liga Inggris musim 2017/2018. Akankah 'magis' Pep Guardiola ini kembali terbukti? Yaitu Inggris menjadi juara Piala Dunia 2018.

3. Selangkah lagi menuju final

Ada 'Campur Tangan' Pep Guardiola di Balik Garangnya Performa Inggristwitter.com/StGeorgesPark

Inggris akan menghadapi Kroasia di Luzhniki Stadium pada Kamis dinihari (12/10/2018) Kedua tim telah siap dengan skuad terbaiknya untuk laga nanti. Inggris sendiri akan kembali menampilkan skuad yang sama seperti saat mengalahkan Swedia di babak perempat final.

Formasi 3-1-4-2 akan menjadi andalan dengan menempatkan trio defender Walker-Stones-Maguire dan menempatkan Harry Kane dan Raheem Sterling di lini depan. Kini satu permasalahan yang akan dihadapi adalah stamina pemain yang pastinya telah terkuras di pertandingan sebelumnya.

Namun permasalahan yang sama pun dihadapi oleh Kroasia. Bahkan mereka lebih terkuras lagi karena bermain hingga babak adu penalti sebanyak dua kali, saat menghadapi Denmark dan Rusia.

Lini tengah kedua tim akan menjadi kunci dalam perebutan babak final nanti. Lini tengah Kroasia yang diisi oleh Modric dan Rakitic mampu menjadi kunci bagi Kroasia selama ini. Jika Inggris ingin mematikan Kroasia, maka langkah pertamanya adalah mematikan para gelandang Kroasia.

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya