Gaya Bintang ManCity Tiru Dewa Mabuk Inggris di Piala Eropa

10 Jun 2021, 06:06 WIB

Aksi gelandang Manchester City, Phil Foden, saat berlatih bersama Timnas Inggris / Manchester Evening News

Jakarta, IDN Times - Gelandang Manchester City, Phil Foden, tampil dengan gaya baru jelang Piala Eropa 2020. Dia mengecat rambutnya dengan warna perak, mirip dengan gaya legenda Inggris, Paul Gascoine.

Foden benar-benar membentuk rambutnya mirip Gazza. Dia mencukur bagian poninya sampai rata. Sementara, bagian sampingnya tipis dan cukup menebalkan rambut atasnya.

Ada tujuan khusus mengapa Foden memakai gaya Gazza. Selain karena dianggap titisan Gazza, Foden juga berharap bisa menyerap semangat Inggris di Piala Eropa 1996.

1. Sang dewa mabuk yang jadi inspirator

dailymail.co.uk

Kala itu, Inggris jadi tuan rumah Piala Eropa. Jargon "Football is Coming Home" jadi andalan.

Tentunya, main di kandang sendiri, Inggris mau merebut gelar juara. Mereka mampu menembus semifinal kala itu. Sialnya, Inggris gagal di semifinal setelah dikalahkan Jerman lewat adu penalti, 5-6 (1-1).

Catatan khususnya, Gazza kala itu tampil gemilang. Sepanjang Piala Eropa 1996, pemain yang dianggap sebagai dewa mabuk Timnas Inggris itu selalu jadi inspirator timnya hingga masuk semifinal.

2. Cuma mau tegaskan status titisan Gazza

premierleague.com

Foden sudah pasti tak mau insiden terhadap Inggris terulang. Dia cuma mau menyerap semangat dan permainan ciamik Gazza, karena dianggap titisannya, dalam Piala Eropa 1996.

Menggunakan gaya rambut Gazza, diklaim Foden, bisa menginspirasinya untuk tampil eksplosif di Piala Eropa nanti.

"Mereka bilang suka dengan gaya saya. Hal positif, sampai saya kaget. Saya ingat ketika menyaksikan Gazza main lewat televisi. Pemain hebat dan semua orang tahu itu. Rasanya tak konyol jika saya mencoba meniru Gazza di atas lapangan. Saya terima kalau dijuluki titisannya, sama sekali tidak terbebani," kata Foden dikutip The Sun.

3. Dapat masukan dari sang legenda

Twitter.com/Squawka

Gazza pun buka suara soal Foden yang meniru gayanya. Dia merasa sedikit deja vu saat melihat penampilan Foden usai promosi ke tim utama Manchester City.

Apalagi, ketika Foden menyabet gelar PFA Young Player of The Year akhir pekan lalu. Gelar itu sempat diraih Gazza pada 1988 silam.

"Phil Foden hebat, dan akan jadi properti panas. Dia cuma harus lebih rakus dalam bermain. Dengan begitu, dia akan lebih mengerikan," ujar Gazza dilansir Daily Mail.