George Weah (kiri), mantan legenda sepak bola Liberia yang menjabat presiden sepanjang 2018-2022. (x.com/GeorgeWeahOff)
Untuk bisa berkarier di sektor politik, seseorang butuh dukungan kuat, baik dari partai politik dan masyarakat awam. Ini yang kemudian membuat politik erat kaitannya dengan popularitas. Olahragawan atau atlet sudah punya modal ini, layaknya selebritas dan figur publik lainnya. Dengan modal ini, mencalonkan diri untuk berbagai jabatan publik strategis bukan hal yang sulit.
Mari tengok kasus George Weah. Ia bukan sembarang atlet, Weah datang dari pemukiman padat penduduk dan berhasil mengicip panggung sepak bola tertinggi Eropa selama masa aktifnya. Ia pula satu-satunya pesepak bola asal Liberia, bahkan seluruh Afrika yang berhasil meraih Ballon d'Or. Tak heran jalannya terjun ke politik relatif lancar. Ia butuh dua kali percobaan untuk merebut jabatan presiden dan akhirnya berhasil pada 2017.
Kasus serupa terjadi di Georgia lewat sosok Kakha Kaladze. Sama dengan Weah, ia dijuluki salah satu legenda sepak bola di negara asalnya. Ia satu dari pesepak bola pertama asal Georgia yang berhasil menembus Serie A Italia pada 2000-an. Tak pelak, saat ia bergabung dengan Georgian Dream-Democratic Georgia, parpol itu langsung dapat suntikan suara dan berpengaruh besar dalam kesuksesan mereka merebut kursi di pemerintahan Georgia pada 2012. Popularitas Kaladze seorang bahkan disebut melebihi pamor dua tokoh pencetus partai itu, Bidzina Ivanishvili dan Irakli Garibashvili.