Profil Ange Postecoglou, Pelatih Baru Tottenham Hotspur

2. Malang melintang melatih klub-klub Liga Australia

Ange Postecoglou sukses menjuarai A-League bersama Brisbane Roar. (twitter.com/brisbaneroar)

Selang beberapa tahun setelah pensiun, Ange Postecoglou ditunjuk menjadi pelatih South Melbourne pada 1996. Sebelumnya ia merupakan asisten pelatih klub. Bersama klub yang telah membesarkan namanya tersebut, Postecoglou sukses memenangi 2 gelar juara liga dan 1 juara Liga Champions OFC. Pada 2000, Postecoglou mundur sebagai pelatih South Melbourne karena ditunjuk sebagai pelatih tim usia muda Australia.

Setelah South Melbourne, Postecoglou sempat melatih beberapa klub Liga Australia dalam kurun waktu 2009—2013. Dua di antaranya Brisbane Roar dan Melbourne Victory. Tangan dingin Postecoglou sukses membawa Brisbane Roar menjadi juara liga 2 musim berturut (2010/2011 dan 2011/2012).

Baca Juga: 7 Pemain yang Diandalkan Ange Postecoglou selama Melatih Celtic

3. Pernah menjadi pelatih timnas senior dan usia muda Australia

Ange Postecoglou sempat menjadi pelatih Timnas Australia. (twitter.com/Socceroos)

Selain melatih klub, Ange Postecoglou juga berkesempatan untuk melatih tim nasional negaranya. Pada 2000, kesuksesannya bersama South Melbourne membuat dirinya ditunjuk sebagai pelatih tim usia muda Australia. Sayangnya, Postecoglou hanya bertahan hingga 2007.

Postecoglou lalu berkesempatan melatih Timnas Australia pada 2013. Dirinya memimpin generasi emas mereka di Piala Dunia 2014 dan Piala Asia 2015. Ajang terakhir inilah yang akhirnya dimenangi Timnas Australia besutan Postecoglou. Itu juga menjadi gelar pertama Australia di Piala Asia. Namun, pada November 2017, Postecoglou memutuskan mundur sebagai pelatih timnas usai mengantarkan The Socceroos lolos ke fase grup Piala Dunia 2018.

4. Sukses menorehkan prestasi di Liga Jepang

Ange Postecoglou sukses menjuarai J1 League bersama Yokohama F Marinos pada 2019. (twitter.com/prompt_fmarinos)

Setelah mundur dari kursi kepelatihan Timnas Australia, Ange Postecoglou mencoba peruntungannya di Liga Jepang pada Desember 2017. Yokohama F Marinos mejadi destinasi Postecoglou. Sempat kesusahan pada periode awal, sang pelatih akhirnya mampu membawa Yokohama bersaing di Liga Jepang dan menduduki peringkat ke-12 pada musim pertamanya di klub.

Pada 2019, Postecoglou mulai menunjukkan magisnya di Liga Jepang. Alhasil, ia sukses mengantarkan Yokohama F Marinos menjuarai J1 League 2019. Itu merupakan gelar juara pertama klub dalam 15 tahun terakhir.

Keberhasilan ini akhirnya membuat namanya masuk ke radar klub-klub Eropa. Setelah 3 tahun di Negeri Sakura, Postecoglou akhirnya hijrah ke Benua Biru usai menerima pinangan klub Skotlandia, Celtic. Ia pindah ke sana pada pertengahan 2020.

5. Berjaya di Liga Skotlandia bersama Celtic

Ange Postecoglou berhasil meraih beberapa gelar bersama Celtic. (twitter.com/smfc)

Pada awal musim 2020/2021, klub Liga Skotlandia, Celtic, menunjuk Ange Postecoglou sebagai pelatih klub. Menariknya, penunjukan ini menjadikan Postecoglou sebagai pelatih berkewarganegaraan Australia pertama yang melatih klub di liga top Eropa. Di Celtic, dirinya mengemban misi yang tak mudah, yaitu membawa mereka kembali sebagai juara liga setelah semusim sebelumnya direbut rival abadi klub, Rangers.

Musim pertamanya bersama klub yang bermarkas di Celtic Park ini berjalan cukup mulus. Postecoglou sukses mengawinkan gelar juara liga dan Piala Liga Skotlandia pada 2021/2022. Semusim selanjutnya, Celtic di bawah asuhannya tampil digdaya. Tak tanggung-tanggung, mereka menyabet semua gelar juara kompetisi Skotlandia. Pencapaian tersebut menjadi persembahan terakhir Postecoglou untuk klub sebelum menerima pinangan Tottenham Hotspur pada akhir musim 2022/2023.

6. Gaya melatih dan kemampuan spesial Ange Postecoglou

potret Ange Postecoglou, pelatih asal Australia (twitter.com/Socceroos)

Ange Postecoglou dikenal sebagai pelatih yang bermental positif dengan gaya permainan menyerang. Ia menekankan build-up dari kiper dan membuat pemain bertahan turut aktif dalam menyerang secara agresif. Ini ditopang oleh keberadaan inverted full-backs. Menariknya, gaya melatih Postecoglou memiliki pengaruh dari Ferenc Puskas—legenda sepak bola asal Hungaria—yang merupakan pelatihnya di South Melbourne.

Postecoglou juga dikenal sebagai pelatih yang jeli dalam proses perekrutan pemain. Ia memboyong beberapa pemain Jepang ke Celtic, seperti Kyogo Furuhashi, dan menjadikan mereka sebagai pemain kunci klub. Selain itu, Postecoglou merupakan pelatih yang mempunyai rekam jejak dalam pengembangan potensi pemain serta pemanfaatan pemain akademi secara maksimal. Hal ini menjadi modal penting untuk menukangi Spurs.

Berbekal segudang pengalaman dan prestasi, Ange Postecoglou diharapkan dapat membantu Tottenham Hotspur meraih gelar pertama setelah puasa selama hampir 15 tahun. Mampukah sang pelatih membawa skuad The Lilywhites berprestasi di Inggris maupun Eropa?

Baca Juga: 7 Pelatih Terakhir yang Gagal Bawa Tottenham Hotspur Raih Trofi