pelatih Aljazair, Djamel Belmadi (twitter.com/brfootball)
Drama pertama yang menyita perhatian saat babak kualifikasi Piala Dunia tahun 2022 ini adalah tidak lolosnya Aljazair. Tiket Piala Dunia yang sudah di depan mata harus hangus di detik-detik terakhir.
Negara Afrika Utara ini sebenarnya berangkat ke pertandingan melawan Kamerun dengan kepercayaan diri tinggi. Maklum, mereka sudah unggul 1-0 saat bertandang ke kandang Kamerun. Mereka pun hanya butuh hasil seri.
Otomatis, leg kedua akan lebih mudah karena akan digelar di kandang sendiri. Nyatanya, apa yang terjadi di Mustapha Tchaker Stadium, Blida, Aljazair sangat menyakitkan.
Mereka kecolongan oleh gol dari Eric Maxim Choupo-Moting pada menit ke-22. Gol itu membuat Kamerun unggul 1-0 dan agregat menjadi 1-1. Pertandingan pun harus dilanjutkan hingga extra time.
Di babak ini, Aljazair sempat bernafas lega karena pada menit 118 alias dua menit sebelum bubaran mereka mencetak gol dan membuat skor menjadi 1-1 dengan agregat 2-1 untuk Aljazair.
Sayang, pada perpanjangan waktu, pemain Kamerun, Karl Toko Ekambi mencetak gol dan membuat kedudukan 2-1 untuk Kamerun.
Meski agregat sama 2-2, namun Aljazair kalah gol tandang. Tak ayal hasil ini pun membuat semua pemain dan pelatih menangis.