Akademi La Massia milik Barcelona memang sudah dikenal sebagai salah satu akademi terbaik yang selalu menghasilkan pemain-pemain berkualitas. Lionel Messi, Xavi dan Iniesta menjadi bukti jika lulusan mereka selalu mampu menjadi deretan pemain hebat dunia.
Lulusan La Massia tak hanya saja berhasil berprestasi bagi Barcelona, melainkan juga menyebar di berbagai klub Eropa lainnya. Berikut adalah 5 pemain top Eropa yang merupakan lulusan La Massia. Check this out!
Nama Mikel Arteta merupakan nama yang tak asing begi pecinta sepak bola. Dia merupakan salah satu pemain asal Spanyol yang sukses di Liga Inggris saat bermain di Everton dan Arsenal.
Setelah pensiun dari dunia sepak bola sebagai pemain, kini Arteta menjadi assisten Pep Guardiola di Manchester City dan berhasil meraih gelar Premiere League musim ini. Sama seperti Pep Guardiola, Arteta merupakan pemain lulusan dari La Massia.
Dia bergabung bersama tim akademi tersebut saat berusia 15 tahun. Meskipun memiliki potensi, dia gagal masuk tim utama Barcelona. Dia pun kemudian dipinjamkan ke PSG pada tahun 2000 dan kemudian dijual ke tim Skotlandia, Rangers pada tahun 2002.
Sukses bersama Rangers, Arteta pulang kampung ke Spanyol untuk bermain bersama Real Sociedad. Tampil tak sesuai harapan, dia pun dipinjamkan ke Everton. Justru di Inggrislah kariernya kembali berkembang pesat, dia berhasil membawa Everton finish di posisi ke-4 pada tahun 2005. Sang pemain pun kemudian dipermanenkan oleh The Toffies.
Setelah 6 tahun sukses bersama Everton, Arteta pindah ke tim London, Arsenal pada tahun 2011. Dia bermain untuk The Gunners selama 3 musim dan menjadi bagian penting bagi tim di bawah asuhan Arsene Wenger.
Penjaga gawang Napoli saat ini, Pepe Reina merupakan salah satu lulusan La Massia yang berhasil masuk tim utama Barcelona pada musim 2000/2001. Dia masuk tim akademi Barca tersebut saat usianya masih 6 tahun. Saat beranjak 18 tahun, dia berhasil membuat debut pertamanya bagi Barcelona.
Sayangnya hal tersebut tak berjalan mulus. Pada tahun 2002, Barcelona memboyong Robert Enke sebagai penjaga gawang utama. Reina pun terkena imbasnya saat dipersilakan untuk pergi oleh Barca. Reina pun kemudian bergabung bersama Villareal dan berhasil meraih prestasi cukup baik saat mengantarkan klub tersebut ke babak semifinal UEFA Cup dan finish di posisi ketiga La Liga pada musim 2004/2005.
Berkat performa impresifnya itu, klub-klub Eropa pun tertarik untuk memboyongnya. Liverpool menjadi klub yang beruntung mendapatkannya. Selama 8 musim dia selalu menjadi pilihan utama di Anfield dan berhasil menorehkan 394 penampilan. Setelah Liverpool, Bayern Muenchen menjadi pelabuhan Pepe Reina sebelum membela Napoli di Serie A.
Hector Bellerin menjadi salah satu pemain yang menjadi target klub-klub Eropa musim depan. Pemain bertahan Arsenal tersebut dianggap sdebaga salah satu right back terbaik saat ini. Dia memiliki kecepatan serta kemampuan menyerang dan bertahan yang sama baiknya.
Namun tahukah kamu jika dia merupakan pemain lulusan akademi La Massia. Bellerin memulai karier sepak bolanya saat masuk ke dalam akademi La Massia pada usia 8 tahun. Namun setelah belajar 8 tahun di akademi itu, dia kemudian pindah ke Arsenal pada tahun 2011.
Tampaknya hal tersebut memang menjadi sebuah keputusan yang tepat karena pada usia 19 tahun, dia berhasil masuk tim regular Arsenal hingga saat ini. Berkat performanya yang impresif bersama Arsenal, Barcelona pun kepincut ingin memulangkannya musim depan.
Kisah Cesc Fabregas bersama Barcelona sudah menjadi hal yang banyak diketahui umum. Dia masuk akademi La Massia saat masih berusia 10 tahun. Meskipun memiliki potensi yang besar, dia gagal masuk tim utama Barcelona. Akhirnya dia pun memutuskan untuk hengkang ke London bersama Arsenal pada tahun 2003.
Tak perlu waktu lama baginya untuk masuk tim inti. Di usianya yang masih 17 tahun, Fabregas sudah memulai debutnya di Liga Inggris bersama Arsenal. Di sinilah karirnya berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik dunia. Barcelona kembali membawanya pulang pada tahun 2011 dengan harga 29 juta Euro.
Sayangnya dia hanya menjadi pemain pelapis Iniesta dan Xavi saat itu. Karena tak banyak mendapatkan kesempatan bermain yang cukup, Fabregas kembali ke tim London. Namun kali ini yang menjadi tujuannya adalah Chelsea.
Runner up top skorer Liga Italia saat ini, Mauro Icardi pun sempat merasakan didikan di akademi La Massia saat dirinya masih berusia 15 tahun pada tahun 2008. Saat itu juga dia mendapatkan tawaran bergabung dari Liverpool, Arsenal dan Real Madrid namun lebih memilih Barcelona.
Karena merasa tak berkembang, Icardi kemudian memutuskan untuk hijrah ke Sampdoria pada tahun 2011 dan berhasil menorehkan 33 penampilan di Serie A. Inter Milan kemudian merekrutnya dengan harga 6.5 juta Euro pada musim 2013/2014. Kini sang striker menjadi andalan dan kapten tim.
Dia bahkan bertransformasi menjadi salah satu striker terbaik di Eropa. Musim ini sendiri dia telah mencetak 28 gol di Serie A, hanya tertinggal satu gol dari Immobile yang merupakan top skorer sementara.