Guru dan Bapak Sepak Bola Jepang Soal Kompetisi Itu Dettmar Cramer, Bukan Indonesia

- Dettmar Cramer adalah guru sepak bola Jepang
- Cramer membuat sepak bola Jepang menggeliat
- Jepang belajar ke Indonesia untuk memperkenalkan kompetisi sepak bola
Jakarta, IDN Times - Seiring kekalahan telak Timnas Indonesia dari Jepang, masa lalu terseret. Banyak yang menyebut, tim 'Samurai Biru' pernah berguru ke Garuda soal kompetisi. Mereka lupa ada nama Dettmar Cramer.
Pada Selasa (10/6/2025), Timnas Indonesia kalah 0-6 dari Jepang dalam laga pamungkas babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan ini membuat warganet menyebut, Indonesia kalah dari negara yang pernah berguru pada mereka.
Ya, memang, Jepang pernah melakukan studi ke Indonesia soal kompetisi. Namun, peletak dasar pertama kompetisi profesional di Jepang bukanlah Indonesia. Lalu, siapa dia?
1. Orangnya adalah Dettmar Cramer
Perkembangan sepak bola Jepang tak bisa lepas dari nama Dettmar Cramer, veteran perang Dunia II asal Jerman. Hal itu diakui oleh Ketua J-League, Mitsuru Murai, baru-baru ini.
"Dialah (Cramer) yang mengusulkan liga nasional dan JSL dan menjadi landasan J League saat ini," ucap Murai, dilansir laman resmi J-League.
Cramer dijuluki profesor sepak bola karena sepak terjang ciamik sebagai pelatih dan direktur teknik. Dia pernah melatih nama-nama legendaris macam Karl-Heinz Rummenigge, Franz Beckenbauer, dan Gerd Mueller.
2. Membuat sepak bola Jepang menggeliat
Cramer berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas sepak bola Jepang di era 1960-an sampai 1970-an. Dia disebut sebagai bapak sepak bola Jepang, karena jadi penggagas berdirinya Japan Soccer League, cikal bakal J-League kini.
Sosok kelahiran Dorttmund itu juga yang membawa Jepang menang atas Argentina pada Olimpiade Tokyo 1964 dengan skor 3-2. Dia membawa Jepang melaju hingga perempat final di ajang tersebut.
Jadi, bisa dibilang Cramer adalah sosok yang menetapkan fondasi untuk sepak bola Jepang di masa depan, lewat Japan Soccer League. Fondasi itu yang membuat sepak bola Jepang sekarang begitu kuat.
3. Lalu, untuk apa Jepang belajar ke Indonesia?
Nah sekarang, apa keterkaitan Jepang dan Indonesia? Jadi, pada era Galatama dahulu, Jepang sempat belajar ke Indonesia soal bagaimana mengelola kompetisi sepak bola secara profesional. Mereka melakukan studi terhadap Galatama.
Namun, perlu dicatat, Jepang datang tidak dengan tangan hampa. Mereka tidak ujug-ujug bikin kompetisi setelah studi ke Indonesia. Justru, mereka sudah punya dasar bernama Japan Soccer League, dan mematangkannya dengan studi ini.
Dettmar Cramer-lah yang memperkenalkan kompetisi sepak bola kepada Jepang, bukan Indonesia. Dengan dasar itu, mereka mengembangkannya sehingga menjadi J-League yang kita kenal sebagus sekarang.