7 Hal Menarik yang Bisa Terjadi di Final Piala Eropa 2020

Bagi negara mana pun yang menang nanti, meraih trofi Piala Eropa pasti akan menjadi kebanggaan luar biasa. Namun, jika Inggris yang akhirnya menang, maknanya akan jauh lebih berharga bagi mereka. Itu disebabkan Inggris bisa menjuarai Piala Eropa untuk pertama kalinya.

Sepanjang sejarah, Inggris memang belum pernah juara Piala Eropa, bahkan baru kali ini tembus ke final. Kesuksesan mereka menjadi juara akan menorehkan sejarah baru. Selain itu, Inggris juga berkesempatan memenangkan trofi mayor pertama sejak 1966, alias 55 tahun lalu.

Sementara bagi Italia, trofi Piala Eropa 2020 bisa menjadi yang kedua dalam koleksi mereka, sekaligus trofi mayor ke-6 karena mereka juga sudah 4 kali menjuarai Piala Dunia. Namun, tak hanya itu, anak asuh Roberto Mancini juga kini sedang di ambang rekor tak terkalahkan internasional.

Hingga laga melawan Spanyol, Italia kini sudah tak terkalahkan dalam 33 pertandingan beruntun di semua ajang. Terakhir kali mereka kalah adalah pada September 2018 lalu. Jika menang di final nanti, Italia akan memperpanjang pencapaian mereka jadi 34 laga.

Itu artinya mereka hanya akan butuh 1 laga lagi untuk bisa menyamai rekor sepanjang masa yang ditorehkan Timnas Brasil dan Spanyol yang sama-sama pernah tak terkalahkan dalam 35 laga. Selain demi gelar juara, Italia juga pasti akan tampil mati-matian di final nanti demi mengincar rekor bersejarah tersebut.

Hal lain yang berpeluang terjadi di partai final Piala Eropa 2020 adalah Italia menjadi tim tersubur sepanjang sejarah Piala Eropa. Dalam 6 laga yang sudah mereka mainkan hingga semifinal, Tim Azzurri sudah mengoleksi 12 gol. Jumlah itu hanya kalah 1 gol dari Spanyol yang sukses bikin 13 gol sebelum tersingkir.

Jika Italia bisa menjebol gawang Jordan Pickford minimal 2 kali di partai final, mereka dipastikan menjadi tim tersubur di Piala Eropa 2020, bahkan tim tersubur dalam satu edisi Piala Eropa sepanjang masa. Saat ini, rekor itu masih dipegang Prancis yang mencetak 14 gol di Piala Eropa 1984. Bisakah Italia menyamai atau bahkan melampauinya?

Bagi Inggris, mengincar gelar tim tersubur sepanjang masa Piala Eropa sepertinya terlalu sulit karena saat ini mereka baru membuat 10 gol hingga babak semifinal. Namun, mereka berkesempatan membuat pencapaian lain, yaitu tim juara dengan kebobolan paling sedikit.

Sejauh ini, Jordan Pickford dkk. baru kebobolan 1 kali saja. Itu sudah setara dengan rekor Spanyol di Piala Eropa 2012 saat mereka menjadi juara dengan hanya kebobolan sekali di sepanjang turnamen. Jika bisa menjaga gawangnya dari kebobolan di final nanti, Inggris akan menyamai rekor Spanyol tersebut.

Sejauh ini, daftar pencetak gol terbanyak Piala Eropa 2020 masih dikuasai oleh Cristiano Ronaldo. CR7 sukses mencetak 5 gol dan 1 assist. Karena Ronaldo dan hampir semua pesaingnya sudah berguguran, Harry Kane menjadi nama terdepan yang masih berpeluang menyalip posisi Ronaldo dan menjadi top skor turnamen ini.

Syaratnya, Kane harus mencetak minimal 2 gol di partai final nanti atau jika ia hanya mencetak 1 gol, ia juga harus membuat 2 assist supaya lebih unggul dari Ronaldo. Tentu hal itu akan sangat sulit dilakukan, tetapi melihat kinerja Kane yang sedang on fire, bukan mustahil ia bisa memenuhi syarat tersebut.

Partai final Piala Eropa 2020 tentu juga berarti besar bagi pelatih dari kedua tim. Namun, bagi pelatih Inggris, Gareth Southgate, partai ini terasa jauh lebih penting karena merupakan kesempatan emas baginya meraih trofi mayor pertama sebagai pelatih.

Southgate sejauh ini baru pernah melatih 3 tim, yaitu Middlesbrough, Timnas Inggris U-21, dan Timnas Inggris senior. Trofi yang sudah pernah ia raih hanyalah trofi Turnamen Toulon pada 2016, sebuah turnamen minor untuk timnas U-21. Jika bisa juara Piala Eropa 2020, Southgate akhirnya akan meraih tofi mayor pertamanya.

Final Piala Eropa 2020 tentu punya peluang berakhir dengan perpanjangan waktu, bahkan adu penalti. Terlebih, pertemuan Italia dan Inggris hampir selalu berjalan ketat dan sengit. Jika hal itu benar terjadi dan laga harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu, Piala Eropa 2020 akan menjadi turnamen mayor dengan jumlah perpanjangan waktu terbanyak.

Sejauh ini, sudah ada 7 laga di Piala Eropa 2020 yang berakhir dengan extra time. Sepanjang sejarah, hanya Piala Dunia 1990 dan 2014 yang menggelar lebih banyak extra time, yaitu 8 kali. Jika final antara Italia dan Inggris nanti berujung pada perpanjangan waktu, Piala Eropa 2020 akan menyamai rekor kedua turnamen tersebut.

Itulah 7 hal menarik yang bisa terjadi di final Piala Eropa 2020 antara Inggris melawan Italia nanti. Kalau menurutmu, kemungkinan yang mana saja yang akan menjadi kenyataan di pertandingan tersebut?