5 Hal yang Bikin Maroko Lebih Unggul dari Portugal

Skuad Maroko di Piala Dunia edisi kali ini bisa dibilang cukup mewah. Bagaimana tidak, terdapat cukup banyak pemain yang berkarier di liga-liga top Eropa. Contohnya, Achraf Hakimi yang bermain untuk Paris Saint-Germain, kemudian Yassine Bounou (Sevilla), Noussair Mazraoui (Bayern Munich), Sofyan Amrabat (Fiorentina), hingga Hakim Ziyech (Chelsea).

Pengalaman mereka merumput di kompetisi elite Eropa membuat tiap pemain memiliki kualitas mumpuni dan terbiasa bersaing di level tertinggi. Selain itu, mentalitas mereka juga sudah terbentuk dan tidak gentar menghadapi lawan-lawan kuat dari negara Eropa maupun Amerika Selatan.

Timnas Maroko saat ini tengah berada dalam rasa percaya diri yang tinggi. Pasalnya, mereka berhasil melaju ke fase gugur dengan status juara Grup F. Tidak hanya itu, Hakim Ziyech dan rekan-rekannya juga sukses mengalahkan Spanyol pada pertandingan sebelumnya.

Tidak hanya Spanyol, Maroko juga berhasil mempermalukan generasi emas Belgia di penyisihan grup. The Atlas Lions menang dari lawannya itu dengan skor 2-0. Hal tersebut bisa menjadi modal penting bagi Maroko ketika berjumpa Portugal di perempat final.

Maroko sampai saat ini masih berstatus sebagai tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit di Piala Dunia 2022. Gawang mereka tercatat baru kebobolan 1 gol dari 4 pertandingan yang telah dilalui. Uniknya, satu gol itu tercipta dari gol bunuh diri Nayef Aguerd saat Maroko menang 2-1 dari Kanada pada partai pemungkas Grup F.

Di sisi lain, Portugal sekarang berstatus sebagai tim paling produktif di Piala Dunia 2022. Cristiano Ronaldo dkk sudah menorehkan 12 gol dari 4 laga. Itu artinya, Portugal rata-rata mencetak tiga gol  per pertandingan. Dengan rekor kedua tim yang apik itu, pertandingan malam nanti diprediksi bakal berjalan seru.

Dukungan keluarga yang hadir langsung di stadion juga turut membantu Achraf Hakimi dan kolega tampil menggila di tiap pertandingan. Doa-doa dari orang terdekat itu berhasil membuat Maroko melaju hingga perempat final Piala Dunia 2022.

Ternyata, hadirnya keluarga para pemain Maroko di stadion merupakan keinginan langsung dari sang pelatih, Walid Regragui. Menurut Regragui, para orangtua harus menyaksikan aksi anak-anaknya secara langsung supaya mereka mendapatkan motivasi yang lebih besar untuk menang. 

“Kesuksesan kami tidak mungkin ada tanpa kebahagiaan orangtua kami,” ujar pelatih berusia 47 tahun itu seperti dilansir Al Jazeera.

Motivasi terbesar Maroko agar bisa mengalahkan Portugal adalah ingin menjadi wakil Afrika pertama yang tampil di semifinal Piala Dunia. Sebelumnya, tim-tim Afrika macam Ghana, Senegal, dan Kamerun telah mencapai babak perempat final, tetapi selalu gagal melangkah ke semifinal.

The Atlas Lions yang menjadi satu-satunya wakil Afrika tentu bertekad untuk menghapus kutukan tersebut. Mimpi besar Maroko itu baru bisa terwujud jika mereka sukses menumbangkan Portugal di perempat final.

Menarik dinantikan duel Maroko melawan Portugal nanti malam. Kamu tim mana, nih? Maroko atau Portugal?