Jakarta, IDN Times - Tottenham Hotspur sudah menyerah dengan Harry Kane. Mereka sulit menahan Kane lebih lama, karena situasinya yang sudah tak memungkinkan.
Kane sudah bicara dengan para petinggi Spurs terkait niatannya buat cabut. CEO Spurs, Daniel Levy, awalnya enggan melepas Kane.
Sebab, Kane merupakan aset paling berharga milik The Lily Whites. Tapi, alasan Kane yang mau cabut demi mendapat trofi, membuat para petinggi Spurs diam dan lebih memilih membiarkannya pergi.
Sebenarnya, kasus Kane sama dengan Luka Modric dan Gareth Bale. Spurs sempat menahan keduanya buat cabut. Namun, Modric dan Bale kala itu butuh trofi demi memoles CV.
Dalam beberapa pekan ke depan, Spurs akan membuka pintu negosiasi dengan para peminat Kane.
Mereka bakal mendengarkan tawaran dari para peminat. Siapa yang berani bayar paling tinggi, bisa jadi dapat Kane.
Spurs sejatinya sudah memasang banderol Kane. Harga tak resmi dari pemain 27 tahun itu mencapai 150 juta atau setara Rp3 triliun. Begitu laporan Daily Mail.
Angka yang kelewat mahal. Apalagi, saat ini klub-klub di Eropa sedang kesulitan keuangan akibat pandemik COVID-19.
Banderol tinggi itu sebenarnya juga jadi salah satu trik manajemen Spurs buat bikin mundur para peminat Kane. Namun, kalau kepindahannya dipersulit, Kane bisa jadi bom waktu buat Spurs.
Sudah ada lima klub yang antre demi mendapatkan Kane. Tiga berasal dari Premier League, Chelsea, Manchester United, dan Manchester City.
Dua lainnya merupakan musuh bebuyutan dari LaLiga, Barcelona dan Real Madrid. Namun, diyakini peminat Kane masih akan bertambah.
Paris Saint-Germain disebut-sebut juga berminat dengan Kane dan menunggu waktu yang tepat untuk masuk ke dalam perburuan. Liverpool statusnya pasif dalam berburu Kane.