Hebat, Inilah 4 Rahasia Lolosnya Qatar ke Final Piala Asia 2019

Tuan rumah Uni Emirat Arab harus merelakan mimpi mereka untuk tampil di final Piala Asia 2019, melayang. Uni Emirat Arab gagal mengulangi pencapaian ketika menjadi tuan rumah Piala Asia 1996 silam ketika mereka berhasil tampil di final. Tinggal selangkah lagi ke final, Uni Emirat Arab justru merasakan kenyataan pahit. Mereka dibantai Qatar 4-0 di semifinal, Selasa (29/1/2019) malam waktu setempat.

Penampilan UEA tadi malam memang tidak seperti ketika mereka menyingikirkan juara bertahan Australia di perempat final. Meski menguasai penguasaan bola, tetapi pertahanan UEA rapuh menghadapi serangan cepat Qatar. Di babak pertama, Qatar sudah unggul dua gol lewat gol Boualem Khoukhi di menit ke-22 dan Almoez Ali di menit ke-37.

Di awal babak kedua, UEA coba mengejar ketertinggalan. Namun, skema serangan yang terburu-buru membuat UEA tak mampu mencetak gol. Justru, Qatar yang kembali mencetak gol di menit ke-80 lewat Hassan Khalis AL-Haydos. Qatar menutup "pesta gol" mereka di menit ke-93 lewat gol Hamid Ismail. UEA mengakhiri laga dengan 10 pemain setelah Ismail Ahmed dikartu merah seperti dikutip dari the-afc.com.

Kemenangan 4-0 atas tuan rumah tentunya bekal penting bagi Qatar untuk tampil di final dan menantang Jepang.

Ini merupakan untuk kali pertama, Qatar lolos ke final Piala Asia. Namun, tampilnya Qatar di laga puncak tersebut bukanlah sebuah kebetulan. Justru, penampilan Qatar sejak babak penyisihan hingga di semifinal di Piala Asia 2019, memperlihatkan bahwa mereka memang layak tampil di final.

Faktanya, Qatar merupakan tim yang ganas di Piala Asia 2019. Mereka tim yang paling banyak mencetak gol di babak penyisihan dengan 10 gol. Dengan tambahan enam gol di tiga pertandingan di babak gugur, Qatar berarti sudah mengemas 16 gol dalam 6 pertandingan. Dan yang istimewa, dalam enam pertandingan tersebut, gawang Qatar sama sekali belum kemasukan gol seperti dikutip dari soccerway.com.

Sejak babak penyisihan hingga babak gugur, Qatar mampu mencatat clean sheet. Sebelum mengalahkan Uni Emirat Arab di semifinal, mengalahkan Korea Selatan 1-0 di perempat final dan menundukkan Iran 1-0 di babak 16 besar. Tentu saja, itu bekal bagus bagi Qatar untuk menantang Jepang di final.

Tidak hanya memiliki rekor gol dan pertahanan yang impresif, Qatar juga punya bekal mental yang bagus untuk menghadapi Jepang yang merupakan tim pengoleksi gelar terbanyak di Piala Asia dengan empat kali juara. Dalam perjalanan menuju final, Qatar telah mampu mengalahkan tiga tim juara Piala Asia.

Di babak penyisihan, Qatar berhasil mengalahkan tim juara tiga kali Piala Asia, Arab Saudi (1984, 1986, 1996) dengan skor 2-0. Di babak 16 besar, Qatar menyingkirkan tim juara Piala Asia 2007, Irak dengan skor 1-0 (22/1). Dan di perempat final, giliran tim juara dua kali Piala Asia, Korea Selatan yang dikalahkan dengan skor 2-0 seperti dikutip dari foxsportsasia.com.

Menariknya, setelah Arab Saudi, Irak dan Korsel, di final Qatar akan menghadapi Jepang yang merupakan "juaranya juara" Piala Asia. Mampukah Qatar menang?

Deretan rapor bagus Timnas Qatar di Piala Asia 2019 semakin lengkap dengan tampilnya penyerang mereka, Almoez Ali Zainaabiddin Abdulla sebagai kandidat pencetak gol terbanyak (top skor). Tadi malam, penyerang berusia 22 tahun ini mencetak satu gol ke gawang Uni Emirat Arab. Almoez Ali kini telah mencetak 8 gol dalam enam pertandingan. Raihan 8 gol itu sangat mungkin membuat Almoez Ali akan meraih golden boot di Piala Asia 2019 ini.

Ya, sangat kecil kemungkinan Almoez Ali terkejar dalam persaingan memperebutkan gelar top skor Piala Asia 2019. Sebab, pesaingnya kini tinggal penyerang Jepang, Yuya Osako yang baru mencetak empat gol. Dengan penampilan oke Qatar, rasanya tidak mungkin Yuya akan bisa mencetak lima gol di final dan melampaui perolehan gol Almoez Ali.

Tidak hanya berpeluang menjadi top skor, Almoez Ali kini juga menyamai rekor gol penyerang legendaris Iran, Ali Daei yang mencetak 8 gol dalam satu turnamen di Piala Asia 1996. Jumlah ini merupakan gol terbanyak dalam satu turnamen sejak Piala Asia digelar tahun 1956.

Bahkan, Almoez Ali masih berpeluang melewati rekor Ali Daei karena masih akan tampil melawan Jepang di final. Toh, dia mengaku tidak terlalu memikirkan rekor gol. "Saya tidak terpikir bisa menyamai rekor gol Ali Daei. Saya hanya ingin mencetak gol dan membuat orang tua, rakyat Qatar, rekan setim dan fans bahagia. Sekarang kami harus fokus mempelajari Jepang," ujar Ali dikutip dari the-afc.com.

Nah, dengan semua fakta tersebut, Qatar memang pantas tampil di final Piala Asia 2019. Semangat besar Qatar untuk mencetak sejarah juara pertama kali, akan diuji oleh Jepang yang tentu saja memiliki kematangan dan pengalaman tampil di laga puncak. Siapa yang akhirnya juara Piala Asia 2019?