5 Pemain Ini Tampil Ciamik Setelah Hijrah dari Manchester United

04 Nov 2019, 12:46 WIB

strettynews.com

Performa inkonsisten Manchester United belum bisa diatasi oleh juru strategi, Ole Gunnar Solksjaer. Sempat menunjukkan hasil menjanjikan pada awal musim, kini Manchester United belum juga menemukan ritme permainan mereka sebagai salah satu klub raksasa Eropa. Bahkan hingga pekan ke-11 Premier League, United baru mencatatkan 11 poin dan terseok-seok di posisi 10 klasemen sementara. Hasil ini menjadi catatan terburuk start Manchester United sejak era Premier League.

Sebelum bergulirnya musim 2019/2020 banyak fans yang mengkritisi kebijakan transfer manajer Ole Gunnar Solksjaer dan CEO klub, Ed Woodward. Beberapa pemain pilar tim dilego pada bursa transfer dengan alasan tidak masuk dalam strategi yang diusung Solksjaer. Setelah hijrah dari Manchester United bagaimana performa para pemain tersebut?

1. Matthew Olosunde

SBI Soccer

Matthew Olosunde datang ke akademi Manchester United setelah diboyong dari akademi New York Red Bull. Selama berada di akademi Manchester United ia tampil gemilang dengan berhasil menembus tim Manchester United U-23.

Bermain sebagai bek kanan, ia memiliki segala kemampuan yang dibutuhkan untuk menembus tim utama Manchester United karena klub sedang mengalami krisis bek sayap. Namun Matthew Olosunde dianggap tidak masuk ke dalam strategi yang diusung Solksjaer. Kontraknya bersama Setan Merah tidak diperpanjang. Matthew kemudian diboyong oleh klub League One (Kasta Ketiga Liga Inggris), Rotherdam United.

Bersama Rotherdam United ia menjadi pilar kunci pertahanan tim. Ia telah mencatatkan 13 penampilan hingga pekan ke-15 League One. Pemain berusia 21 tahun ini juga telah mencatatkan dua assist dan empat cleansheet sehingga membantu Rotherdam United dalam persaingan tiket promosi ke divisi Championship.

2. Romelu Lukaku

Romelu Lukaku. (eurosport.co.uk)

Romelu Lukaku merupakan salah satu pilar penting Manchester United selama ini. Namun Solksjaer menganggap Lukaku bukanlah salah satu pilar yang mengisi strateginya. Solksjaer lebih memilih menjual ujung tombak timnas Belgia ini ke klub Serie A, Inter Milan.

Hijrah dari Manchester United tidak membuat ketajaman Romelu Lukaku luntur. Lukaku turut membantu Inter Milan menempel ketat pemuncak klasemen sementara, Juventus. Ia bahkan tampil lebih garang bersama Inter Milan. Lukaku telah mencetak 9 gol hingga pekan ke-11 Serie A yang membuatnya bersaing dalam top skorer Serie A.

3. Kieran O'Hara

Derby Telegraph

Kieran O'Hara merupakan produk asli akademi Manchester United. Bersama akademi Manchester United ia pernah mempersembahkan gelar Premier League U-21.

Kieran O'Hara kerap dipinjamkan ke klub lain. Menjelang bergulirnya musim 2019/2020 ia sempat digadang-gadang menembus tim utama Manchester United. Namun Solksjaer tidak memasukkan O'Hara dalam rencana strateginya dan lebih memilih mendatangkan Lee Grant untuk mengisi posisi kiper ketiga tim utama.

O'Hara kemudian dipinjamkan lagi ke Burton Albion. Bersama Burton Albion, O'Hara menjadi pilihan utama di bawah mistar. Ia telah mencatatkan 6 cleansheet dari 13 penampilan bersama Burton. Berkat penampilan konsisten di bawah mistar, ia dipanggil timnas Irlandia untuk pertama kalinya.

4. Chris Smalling

Manchester Evening News

Chris Smalling adalah salah satu pemain warisan Sir Alex Ferguson dan pilar bertahan andalan dalam skuad Manchester United. Seiring kedatangan Harry Maguire, ia tidak lagi masuk dalam proyek strategi Solksjaer. Smalling kemudian dipinjamkan ke klub Serie A, AS Roma.

Chris Smalling tampil impresif bersama AS Roma. Ia telah mencatatkan 7 penampilan dan 1 gol serta 3 cleansheet hingga pekan ke-11 Serie A. Berkat kontribusinya kini AS Roma berada dalam persaingan scudetto dibawah Juventus dan Inter Milan. Hal ini membuat AS Roma berencana mempermanenkan Chris Smalling akhir musim nanti.

5. Dean Henderson

strettynews.com

Dean Henderson merupakan salah satu bakat terbaik yang dimiliki akademi Manchester United. Meskipun kerap dipinjamkan ke klub lain performanya tidak menurun sedikit pun, bahkan ia menjadi lebih matang. Dean Henderson yang masih berusia 22 tahun digadang-gadang mampu menembus skuad utama Manchester United setelah mampu membantu Sheffield United promosi ke Premier League. Namun Solksjaer lebih memilih meminjamkannya kembali ke Sheffield United.

Bersama Sheffield United, posisi Dean Henderson tak tergantikan. Ia telah mencatatkan 11 kali penampilan dengan 4 cleansheet dan hanya 8 kali kebobolan. Catatan Dean Henderson masih lebih baik daripada Manchester United yang telah kemasukan 11 gol hingga pekan ke-11. Kini Dean Henderson bersama Sheffield United bertengger di peringkat ke-6 klasemen sedangkan Manchester United terseok-seok di posisi ke-10 klasemen sementara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.