Imajinasi Liar Kylian Mbappe Berseragam Real Madrid

Satu jawaban yang pasti, Mbappe akan menambah kekuatan di lini serang Madrid. Meski Madrid masih memiliki Eden Hazard, Karim Benzema, dan Gareth Bale, kehadiran Mbappe setidaknya akan menjadi penopang bagi lini depan Los Blancos.

Dengan kecepatan dan kemampuannya mengokupansi ruang, Mbappe bisa memberikan dimensi baru bagi serangan Madrid. Apalagi, dia juga sudah paham caranya berkombinasi dengan Benzema, sesuatu yang sampai sekarang, masih sulit dipahami Bale dan Hazard.

Tidak hanya itu, kehadiran Mbappe juga akan membuat sayap-sayap Madrid kembali dominan. Dulu, di masa-masa manajerial Zinedine Zidane, sayap Madrid begitu kuat. Namun, seiring kepergian Cristiano Ronaldo dan menuanya Bale, sayap Madrid tidak menakutkan lagi.

Nah, berbekal dinamisme, kesegaran, plus talenta yang dimiliki Mbappe, sayap Madrid bisa kembali jadi ancaman serius bagi lawan. Trio Mbappe-Hazard-Benzema bakal jadi jaminan mutu bagi Madrid untuk membobol gawang lawan.

Memang, kehadiran Mbappe jadi tambahan tenaga untuk lini serang Madrid. Namun, Mbappe harus ingat, jika dia memilih pergi ke Madrid, jaminan untuk main inti tidak akan selalu ada. Masih ada nama-nama macam Vinicius Junior, Rodrygo, Bale, Hazard, hingga Marco Asensio yang bisa menggantikannya.

Ini bakal jadi tantangan tersendiri bagi Mbappe, yang sebenarnya harus berani diambilnya. Jika dia memang ingin berkembang, persaingan di skuad utama Madrid akan jadi pelajaran baginya. Tentang bagaimana menjaga kondisi diri, plus adaptasi main di luar Prancis.

Dari sini juga, mental Mbappe akan terasah. Jika dia sudah kalah saat bersaing dengan rekan setim sendiri, bisa dibilang mental Mbappe memang lemah. Ini juga akan jadi justifikasi dari penampilan buruknya saat Piala Eropa 2020 lalu.

Dengan hadirnya Mbappe, Madrid punya peluang lebih besar untuk menjuarai LaLiga. Tanpa mengesampingkan Barcelona yang tetap menggigit walau tanpa Lionel Messi, kans Madrid merengkuh gelar kompetisi domestik lebih besar.

Bukan tanpa sebab, hadirnya Mbappe sudah barang tentu akan menambah kedalaman skuad Madrid. Carlo Ancelotti, pelatih Madrid, akan punya lebih banyak pilihan untuk dipasangnya di lini depan, salah satunya Mbappe.

Ini bisa terjadi dengan catatan, Mbappe cepat beradaptasi di Madrid dan nyetel dengan rekan setimnya. Karena bagaimanapun, isu mengenai sifat egois Mbappe adalah salah satu hal yang kerap menyelimutinya, terutama semenjak Prancis menjuarai Piala Dunia 2018.

Lalu, bagaimana untuk Liga Champions? Oke, Madrid bisa juara LaLiga. Tetapi, untuk Liga Champions, sulit bagi Madrid juara lagi. Selain PSG yang sudah mendatangkan banyak pemain berkelas, masih banyak tim Eropa lain yang berpotensi menjegal langkah Madrid.

Beberapa hari kemarin, Mbappe sudah berbicara dengan Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, terkait keinginannya pindah ke Madrid. Spekulasi kepindahannya menguat, tatkala dia tidak menghadiri pesta ulang tahun penggawa PSG, Ander Herrera, di saat rekan setimnya hadir.

Pekan depan akan jadi masa krusial yang menentukan masa depan Mbappe. Akankah pada akhirnya Real Madrid mendapatkan tanda tangan Mbappe? Atau, justru tiba-tiba ada klub lain yang sukses merayunya untuk pindah?