Ini Bekal Penting Liverpool Sebelum Hadapi Barcelona di Liga Champions

Tidak ada cerita come back FC Porto saat menjamu Liverpool di Estadio Do Dragao pada laga kedua perempat final Liga Champions dini hari tadi. Porto yang harus menang tiga gol untuk membalik kekalahan di leg pertama, malah dipermalukan di depan suporternya. Sang tamu Liverpool tampil ganas dalam memaksimalkan peluang yang ada. Liverpool meraih kemenangan 4-1 dan lolos ke semifinal dengan agregat gol 6-1.

Lolosnya Liverpool ke semifinal, tidak lepas dari penampilan ganas trio penyerang Liverpool, Sadio Mane, Mohamed Salah dan Roberto Firmino. Mane mengawali kemenangan Liverpool di menit ke-26 lewat gol yang sempat harus ditentukan oleh bantuan VAR (Video Assistant Referee). Skor 1-0 bertahan hingga akhir babak pertama.

Di babak kedua, di menit ke-65, sebuah counter attack Liverpool dituntaskan Salah setelah berhadapan one on one dengan kiper Porto, Iker Casillas. Heading Eder Militao di menit ke-688, sempat membuat tuan rumah bersemangat. Namun, sundulan Roberto Firmino di menit ke-77 dan Virgil Van Dijk di menit ke-84, membuat pertandingan sudah seperti 'game over' meski peluit akhir belum dibunyikan oleh wasit.

Meski menang telak, pelatih Liverpool, Juergen Klopp menyebut Porto sejatinya tidak tampil buruk. Bahkan, Klopp memuji Porto tampil jauh lebih bagus dibandingkan di laga leg pertama dulu.

"Porto membuat kami berada dalam kesulitan malam ini, terutama di babak kedua. Mereka bermain dengan tempo tinggi, tetapi mereka tidak bisa stabil hingga akhir, itu yang menjadi momentum bagi kami. Kami berhasil memanfaatkannya dan menang," ujar Klopp.

Kemenangan Liverpool atas Porto seperti kisah yang berulang alias deja vu. Di babak 16 besar Liga Champions musim lalu, Liverpool juga mengatasi Porto dengan kemenangan agregat 5-0 untuk melaju ke perempat final. Kali ini, kemenangan atas Porto dengan agregat 6-1, membawa Liverpool lolos ke semifinal.

Ini merupakan kali kedua beruntun alias back to back, Liverpool melaju ke semifinal Liga Champions. Dikutip dari BBC, keberhasilan ini membuat Liverpool mengikuti jejak Chelsea dan Manchester United yang pernah melakukannya di musim 2006/2007 dan 2008/2009. Musim lalu, Liverpool lolos ke semifinal setelah mengatasi Manchester City di perempat final. Di semifinal mereka kemudian mengalahkan AS Roma dan berjumpa Real Madrid di final. Sayangnya, mereka gagal juara usai kalah 1-3.

Namun, Juergen Klopp menyebut timnya kini lebih matang dibandingkan musim lalu. Utamanya dalam menghadapi pertandingan away.

"Kami kini lebih berpengalaman. Kami menghadapi beberapa pertandingan away sulit seperti halnya melawan City dan AS Roma di tahun lalu. Pertandingan yang sulit tetapi kami bisa lolos ke semifinal. Sulit dipercaya kami di semifinal dalam dua musin beruntun," sebut Klopp dikutip dari seperti dikutip dari bbc.com.

Di babak empat besar, Liverpool sudah ditunggu tim Spanyol, Barcelona yang kemarin menyingkirkan Manchester United di perempat final dengan keunggulan agregat 4-0. Liverpool akan away ke Camp Nou di pertadingan semifinal pertama pada 30 April mendatang. Sepekan kemudian, The Reds giliran menjamu Barcelona di Anfield pada leg II, 7 Mei 2019.

Menariknya, perjumpaan Liverpool-Barcelona nanti merupakan agenda pertemuan di semifinal musim lalu yang tertunda. Ya, di Liga Champions musim lalu, sesuai 'skenario', setelah mengatasi Manchester City di perempat final, Liverpool seharusnya bertemu Barcelona. Tapi, 'skenario' itu batal terwujud setelah Barcelona di luar dugaan disingkirkan AS Roma. Liverpool lantas ke final setelah mengeliminasi AS Roma di babak semifinal.

Bagaimana reaksi Juergen Klopp terkait pertemuan dengan Barcelona? Di website resmi klub, Klopp menyebut belum berpikir banyak pada Barcelona meski sudah mengetahui bahwa klubnya Lionel Messi itulah yang akan menjadi lawan Liverpool di semifinal. Namun, Klopp antusias menyambut pertemuan melawan Barcelona yang akan menjadi laga pertamanya di pertandingan resmi.

"Saya belum ingin memikirkan Barcelona. Namun, saya sungguh senang dengan kenyataan bahwa akan menghadapi mereka. Kami akan mencari cara bagaimana menghadapi mereka. Tetapi belum hari ini. Kami masih punya cukup waktu untuk memikirkannya," ujar Klopp dikutip dari liverpoolfc.com.

Meski belum pernah bertemu di laga resmi tetapi Klopp pernah bertemu Barcelona di laga persahabatan. Tepatnya pada laga pramusim International Champions Cup pada 8 Juni 2016 lalu. Hasilnya, Liverpool mengalahkan Barcelona 4-0.

Sangat beralasan bila Klopp belum ingin memikirkan Barcelona. Sebab, laga melawan Barcelona masih cukup jauh. Pelatih asal Jerman ini lebih memilih fokus ke Liga Inggris. Pasalnya, akhir pekan ini, Liverpool akan kembali menghadapi pertandingan krusial dalam upaya memburu gelar Liga Inggris. Liverpool akan away ke markas Cardiff City, Minggu (21/4) seperti dikutip dari soccerway.com. Ini akan menjadi rangkaian pertama dari empat laga terakhir mereka di Liga Inggris.

Menurut Klopp, Cardiff yang masih berjuang untuk lepas dari degradasi, akan menjadi tim yang sulit ditaklukkan. Terlebih, akhir pekan kemarin, Cardiff menang di markas Brighton & Hove. Kini, Cardiff ada di peringkat 18 (batas akhir zona degradasi) dengan 31 poin, terpaut dua angka dari Brighton & Hove di peringkat 17 yang merupakan batas terbawah zona aman.

"Ada beberapa pertandingan yang harus kami mainkan sebelum bertemu Barcelona. Kami akan menghadapi Cardiff Minggu, itu yang menjadi fokus saya sekarang. Besok ketika bangun, itu yang saya pikirkan, bukan bagaimana kami menghadapi Barcelona," sebut Klopp dikutip dari liverpoolfc.com.

Sebelum menghadapi Barcelona, Liverpool akan menghadapi dua laga krusial. Setelah Cardiff, mereka akan menjamu Huddersfield. Di saat bersamaan, Manchester City yang memainkan satu pertadingan lebih sedikit dari Liverpool, akan menghadapi Tottenham Manchester United dan Burnley. Artinya, sebelum bersua Barca, Liverpool sudah akan tahu bagaimana kans mereka menjadi juara Liga Inggris.