Ini Penjelasan Mengapa Fans Kroasia Pakai Topi Polo Air di Lapangan

Saat dilangsungkannya Euro 2016, bek Kroasia Vedran Corluka terluka di kepalanya saat laga melawan Turki di laga pembuka.

Luka di kepalanya ini membuat darah mengucur deras, sehingga saat memasuki babak kedua bek tersebut turun ke lapangan dengan mengenakan topi untuk bermain polo air ini.

Olah raga polo air memang merupakan salah satu cabang olah raga yang populer di negara tersebut, sama seperti negara-negara Balkan lainnya.

Tahun 2012, Kroasia memenangkan medali emas di Olimpiade dan menjadi juara dunia polo air pada tahun 2018 dengan mengalahkan Hungaria.

Topi polo air yang dikenakan oleh Vedran Corluka di laga Euro 2016 ini merupakan pemberian pemain polo negara tersebut yang memenangkan medali emas Olimpiade, Paulo Obradovic kepada dokter tim Kroaia saat itu, Boris Nemec, yang kemudian mempunyai ide memakaikan topi tersebut kepada beknya yang terluka.

Sejak itulah fans timnas Kroasia mulai mengenakan topi serupa dalam laga-laga timnas negaranya.

Bahkan foto Vedran Corluka yang mengenakan topi polo air tersebut telah dimasukkan dalam museum sepak bola UEFA.

Vedran Corluka, yang hanya sempat bermain penuh selama 90 menit melawan Eslandia di Piala Dunia Rusia 2018 serta bermain 23 menit di laga melawan Rusia serta hanya 5 menit ketika menyingkirkan Inggris di babak semifinal, tercatat sempat bermain di Liga Premier Inggris yaitu Manchester City (2007-2008) dan Tottenham Hotspur (2008-2012), sempat meledek timnas Inggris dengan kalimat 'it's not coming home' saat dimintai pendapatnya oleh jurnalis usai laga tersebut.

Jadi, saat menyaksikan laga timnas Perancis melawan Kroasia, jika melihat banyak fans Kroasia yang mengenakan topi polo air, inilah penjelasannya.