Striker Chelsea Olivier Giroud tidak mendapat banyak kesempatan bermain sepanjang musim ini. Kerap dijadikan pemain cadangan, penyerang asal Prancis tersebut mengaku frustrasi.
Ia menuntut waktu bermain yang lebih banyak. Bisa jadi hal itu akan mendorongnya untuk hengkang dari The Blues. Namun situasinya tidak sesimpel itu bagi Giroud.
Nah, berikut deretan sebab Giroud merasa gak jelas di Chelsea. Simak ulasannya satu per satu.
Giroud didatangkan oleh Chelsea dari Arsenal pada paruh musim lalu. Chelsea yang kala itu masih ditangani Antonio Conte mendatangkan Giroud sebagai solusi atas tak maksimalnya penampilan striker Alvaro Morata. Selama setengah musim di bawah Conte, Giroud tampil sebanyak 18 kali di semua ajang dan menjaringkan 5 gol.
Di akhir musim, Conte dipecat dan digantikan Maurizio Sarri. Sejak itu Giroud semakin sulit mendapatkan kesempatan bermain. Sarri lebih sering memainkannya di Liga Europa, sementara di Premier League posisi Giroud kerap tergeser oleh Alvaro Morata. Ketika Morata dipinjamkan ke Atletico Madrid, datang Gonzalo Higuain yang juga menepikan Giroud.
Hingga pekan ke-34 Premier League musim ini, Giroud baru 7 kali dipasang sebagai starter dan 17 kali tampil sebagai pemain pengganti. Sulit mendapat tempat membuat statistik Giroud di liga tidak istimewa, hanya 2 gol dan 4 assist sumbangsihnya bagi The Blues sejauh ini. Bagi striker manapun, situasi tersebut sama sekali tidak ideal.
Kondisi tersebut tentu membawa dampak bagi Giroud. Striker yang sudah pernah mengangkat trofi Piala Dunia itu mengaku sangat frustrasi di Chelsea. Ia dengan lantang menyuarakan keinginannya untuk mendapat lebih banyak waktu bermain.
"Percayalah, aku sangat frustrasi ketika katika aku tidak ada di lapangan, tapi aku tidak ingin menunjukannya," kata Giroud seperti dilansir Goal.
"Anda harus mengubah rasa frustrasi itu menjadi energi positif. Percayalah, aku tidak bahagia berperan sebagai yang kedua. Musim depan aku akan butuh peran yang lebih penting untuk dimainkan. Hal terpenting bagiku adalah untuk merasa bahagia di lapangan, untuk menikmati pertandingan dan mendapat lebih banyak menit bermain.
Aku ingin bersaing. Aku sangat ingin lebih sering bermain. Aku hanya ingin menikmatinya, karena aku sudah 32 tahun dan aku sudah memenangkan Piala Dunia, tapi aku ingin pensiun dengan rasa puas," lanjut curhat Giroud.
Sulitnya mendapat kesempatan bermain juga berdampak pada proyeksi masa depan Giroud di Stamford Bridge. Kontrak Giroud hanya tersisa hingga akhir musim ini. Ditambah minimnya waktu bertanding, rumor soal hengkangnya Giroud ke Ligue 1 Prancis pun sempat mengemuka.
Namun Chelsea tampaknya bakal berusaha mengikat Giroud dengan kontrak baru. Pasalnya, The Blues tengah dijerat hukuman larangan transfer sehingga tidak bisa mendatangkan striker baru. Maka tentu klub milik Roman Abramovich itu harus mempertahankan pemain yang mereka punya saat ini.
Bagaimana tanggapan Giroud soal hal itu?
"Aku harus bertemu Marina (Granovskaia, direktur klub), tapi jelas ada kemungkinan aku akan tetap di sini," kata Giroud.
"Aku tidak tahu apa-apa soal itu saat ini, tapi semoga sebelum akhir musim. Tentu kami masih belum tahu apakah klub akan punya kesempatan untuk mendatangkan pemain atau tidak. Mungkin situasinya sedikit membingungkan saat ini. Tidak ada alasan mereka tidak akan memberiku satu tahun lagi, tapi aku juga perlu bahagia," tegasnya lagi.
Sebelumnya, Manajer Maurizio Sarri sudah menyatakan bahwa Chelsea bakal memperpanjang kontrak Giroud satu tahun lagi. Secara teknis, hukuman larangan transfer memang bakal mencegah The Blues untuk mengontrak pemain baru. Namun kontrak Giroud memiliki opsi perpanjangan, sehingga ada kemungkinan mereka bisa mengikatnya setahun lebih lama.
"Ya, tentu," kata Sarri ketika ditanya soal apakah Chelsea bakal mengaktifkan klausul perpanjangan tersebut.
"Aku tahu klub punya pilihan untuk semusim lagi, jadi aku rasa ia akan bertahan," tambahnya
Sementara soal apakah Giroud sendiri akan ingin bertahan di Chelsea, Sarri berkata," Aku rasa begitu."
Chelsea memang tampaknya masih membutuhkan Giroud karena meski tidak maksimal di Premier League, ia terbukti bisa membawa dampak besar bagi klub di Eropa. Tampil 10 kali di Europa League, Giroud sudah membukukan 9 gol dan turut membawa Chelsea mencapai babak perempat final.
Chelsea bakal menjalani leg kedua perempat final menghadapi Slavia Praha di Stamford Bridge, Jumat (19/4) WIB. The Blues lebih dijagokan lolos setelah mengantongi keunggulan 1-0 di leg pertama. Kemungkinan besar, Giroud bakal kembali diandalkan dalam laga tersebut. Mampukah Giroud tampil cemerlang dan membawa Chelsea ke semifinal?