Inilah 4 Lawan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018

Singapura menjadi lawan pertama Indonesia di Piala AFF 2018. Timnas Indonesia menghadapi Singapura pada pertandingan pertama Grup B AFF Suzuki Cup 2018 di Stadion Nasional Singapura, Jumat (9/11/2018) malam nanti.

Singapura merupakan negara tersukses kedua di Piala AFF. Mereka sudah memenangi empat gelar dalam 11 partisipasi. Namun, setelah juara di edisi 2012, penampilan Timnas Singapura mulai menurun. Mereka bahkan tersingkir di fase grup di Pial AFF 2014 dan 2016. Bahkan, di Piala AFF tahun 2018 ini, Singapura tidak diunggulkan untuk lolos dari fase grup.

Toh, pemain-pemain Singapura tidak terlalu peduli dengan predikat underdog itu. Kiper senior Singapura Izwan Mahbud yang akan tampil di Piala AFF keempatnya menyebut timnya telah melakukan persiapan dengan baik. Termasuk melakukan camp training di Osaka, Jepang selama seminggu. 

"Setelah pengalaman buruk di dua edisi sebelumnya, target pertama kami kali ini adalah lolos dari fase grup lalu lolos ke smeifinal. dari situ baru kami bicara gelar," ujar Izwan dikutip dari AFFsuzukicup.com.

Di pertandingan kedua pada 13 November mendatang, Indonesia akan memainkan pertandingan home menjamu Timor Leste. Dari semua kontestan Piala AFF di Grup B, Timor Leste mungkin dianggap yang terlemah. Timor Leste lolos setelah mengalahkan Brunie Darussalam dari babak kualifikasi. Ini partisipasi kedua Timor Leste di Piala AFF setelah tahun 2004. Kala itu, mereka langsung rontok di fase grup.

Namun, meski dianggap tim terlemah, Timor Leste punya semangat besar untuk membuktikan kepada semua tim bahwa mereka bisa melangkah jauh di Piala AFF kali ini. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tampil di Piala AFF 2018.

"Kami telah menunggu lama kesempatan ini datang. Setiap tahun kami mencoba untuk lolos karena Piala AFF ini mimpi kami. Kami akan melakukan yang terbaik untuk negara kami dan Anda akan melihat penampilan terbaik kami," ujar Henrique, striker Timor Leste.

Di pertandingan ketiga, Indonesia akan kembali bermain di luar kandang. Kali ini away ke Bangkok, menghadapi Thailand pada 17 November 2018. Thailand merupakan tim tersukses dalam sejarah Piala AFF dengan lima kali juara. Mereka juga juara bertahan Piala AFF 2016. Dengan predikat itu, Thailand akan jadi lawan paling berat bagi Indonesia di penyisihan grup. Pertemuan Thailand-Indonesia juga menjadi ulangan final Piala AFF 2016 yang berlangsung home and away dan dimenangi Thailand dengan agregat 3-2.

Namun, Thailand di Piala AFF tahun ini akan berbeda dari tim yang menjuarai Piala AFF 2016 silam. Thailand tidak lagi dilatih Kiatisuk Senamuang. Mereka kini dilatih pelatih asal Yugoslavia (Serbia), Milovan Rajevac. Pelatih berusia 64 tahun ini pernah melatih Timnas Ghana di Piala Dunia 2010. Tidak hanya berganti pelatih, Thailand juga tidak akan diperkuat beberapa pemain inti karena lebih difokuskan tampil di Piala Asia 2019 yang berlangsung 5 Januari hingga 1 Februari di Uni Emirat Arab.

Ada empat pemain senior Thailand yang diistirahatkan dari Piala AFF 2018 demi tampil di Piala Asia 2019. Mereka adalah kiper Kawin Thamsatchanan, penyerang Teerasil Dangda, bek Theerathon Bunmanthan dan gelandang pengtur serangan Chanathip Songkrasin.

Filipina akan menjadi lawan terakhir Indonesia di fase grup. Timnas Indonesia akan menjamu Filipina pada 25 November mendatang. Di Piala AFF, pencapaian terbaik Azkals--julukan Filipina adalah lolos ke semifinal di edisi 2010, 2012 dan 2014.

Namun, kali ini, Timnas Filipina tidak bisa dianggap remeh. Mereka kini ditangani pelatih berpengalaman asal Swedia, Sven Goran-Eriksson, yang pernah melatih Timnas Inggris di Piala Dunia 2002. Eriksson yang juga pernah membawa Lazio meraih gelar Scudetto Serie A Italia, menandatangani kontrak berdurasi 6 bulan.

Eriksson yang kini berusia 70 tahun, tidak asing dengan sepak bola Asia. Dia pernah empat tahun melatih beberapa klubdi Liga China. Timnas Filipina tentunya berharap Eriksson akan membawa Azkal membuat kejutan di Piala AFF 2018. 

"Dengan reputasi, pengalaman dan wawasannya, tidak ada keraguan dia bisa membawa tim ini ke level lebih tinggi. Kami sangat yakin akan bisa mencapai target kami," ujar Dan Palami, manajer Tim Filipina dikutip BBC.

Jadi semakin penasaran menunggu apakah Indonesia akan bisa tampil apik di bawah pelatih anyar Bima Sakti. Dan tentunya, tidak sabar mengetahui akhir cerita apakah Indonesia akhirnya bisa menjuarai turnamen ini untuk kali pertama sejak digelar pada 1996 silam.