Inilah 5 Pendukung Sepakbola Paling Fanatik di Eropa

Di Jerman, fans klub Borussia Dortmund bisa dikatakan paling fanatik karena di setiap laga hampir semua bangku penonton terisi penuh oleh suara-suara kebisingan mendukung klub kesayangannya tersebut (rata-rata 80.000 penonton di setiap laga).

Bahkan pada final Liga Champions 2013 lalu di Inggris melawan Real Madrid, mereka menerima sekitar 450.000 pesanan tiket namun hanya 44.000 orang saja yang bisa mendapatkannya.

Dijuluki Liverpudlian, para fans klub asal kota Merseyside ini memang sangat fanatik. Sikap itu selalu ditunjukan pada setiap laga yang mereka jalani. Chants dan teriakan semangat selalu dikumandangkan mereka walaupun klub tersebut tengah dalam kondisi yang "rapuh" dalam beberapa tahun terakhir. Tidak peduli posisi Liverpool  dalam klasemen, mereka selalu meneriakkan "You'll Never Walk Alone".

Sebagai tim yang memiliki basis pendukung paling banyak di Inggris, Manchester United merupakan fenomena yang aneh dalam sepakbola. Para pendukung selalu memasukan nama klub tersebut dalam aktivitas tiap minggu yang harus mereka lakukan. Puluhan ribu selalu mendukung di setiap pertandingan yang mereka jalani. Bahkan, klub ini sudah memiliki fans terbesar secara global selain Real Madrid dan Barcelona dari Spanyol.

Galatasaray memiliki pendukung yang sangat ekstrim. Mereka akan berteriak sepanjang laga untuk mengganggu setiap lawan mereka agar kesulitan untuk berkonsetrasi. Bahkan Ryan Giggs pernah mengatakan, "Saya tidak pernah melihat ada pendukung sefanatik mereka (Galatasaray). mereka telah memenuhi seisi stadion padahal pertandingan masih 2 jam lagi." Para fans setia malah akan lebih liar apabila bertanding melawan musuh abadi klub mereka, yakni Besiktas.

Ungkapan jika pendukung merupakan pemain ke-12 dalam laga sangat berlaku jika menonton laga Glasgow Celtic. Puluhan ribu fans akan memadati stadion sambil meneriaki para pemain. Bahkan, mereka sangat mengerti cara mengganggu konsentrasi lawan. Atmosfir yang diciptakan mereka sangatlah kuat sehingga Celtic tidak pernah mengalami kekalahan di musim lalu sehingga menjadi juara di liga Skotlandia.