Jakarta, IDN Times - Misi Liverpool dalam membeli bomber Newcastle United, Alexander Isak, ternyata direncanakan dengan matang. Mereka memburu Isak atas dasar kebutuhan, bukan karena Luis Diaz cabut dari Anfield.
Isak memang menjadi target utama Liverpool dalam memenuhi kebutuhan untuk nomor sembilan. Sementara, Hugo Ekitike justru yang diproyeksikan buat menggantikan Diaz. Kenapa bisa begitu?
Dilansir Daily Mirror, dari pengamatan pemandu bakat dan pelatih Arne Slot, Ekitike bisa lebih cair dalam beroperasi di lini depan Liverpool. Pemain Prancis U-21 itu bisa beroperasi di sisi kiri dan Isak menjadi nomor sembilan.
Dengan rencana itu, Liverpool bisa membentuk trio Ekitike-Isak-Mohamed Salah. Sementara, Florian Wirtz bisa dioperasikan sebagai nomor 10, beroperasi bebas di belakang striker, posisi favoritnya.
Liverpool sampai sekarang masih bernegosiasi dengan Newcastle terkait Isak. Informasi yang dibocorkan guru transfer asal Italia, Fabrizio Romano, manajemen The Reds sudah menghubungi Newcastle sejak dua pekan lalu.
Dalam pembicaraan itu, Liverpool siap menggelontorkan dana besar hingga 120 juta poundsterling atau setara Rp2,6 triliun. Setelah uang penjualan Diaz diterima, nantinya Liverpool langsung melontarkan tawaran tersebut.
Sementara, Isak sudah mengungkapkan keinginannya cabut. Dia telah menyatakan jika Liverpool menjadi destinasi favoritnya dan menolak tawaran menggiurkan dari Al-Hilal.
Sebenarnya, Liverpool punya alternatif lain jika gagal membeli Isak. Mereka punya Cody Gakpo dan Rio Ngumoha di sisi kiri.
Performa Ngumoha belakangan jadi pusat perhatian. Sepanjang pramusim, Ngumoha membuktikan diri sebagai aset paling berharga Liverpool.
Pergerakan, kualitas kontrol, hingga kecepatannya, membuat Ngumoha menegaskan diri sebagai titisan Kylian Mbappe yang dimiliki oleh Liverpool.