Kekalahan Pertama Liverpool dan Hal-Hal Menarik Dibaliknya

Bukan sekadar penampilan horor Dejan Lovren

Jakarta, IDN Times - Liverpool baru saja menelan kekalahan perdana mereka setelah 21 pekan Premier League berjalan. Di kandang Manchester City, sang pemuncak klasemen sementara Premier League ini takluk 2-1. Dua gol City yang dicetak Sergio Aguero dan Leroy Sane, berbalas satu gol saja sumbangsih Roberto Firmino.

Dibalik kekalahan perdana Liverpool itu, ada beberapa hal menarik yang bisa dikulik. Selain penampilan horor Dejan Lovren yang menjadi olok-olok di linimasa daring, ada juga fakta-fakta yang menarik dibalik kemenangan City dan Pep Guardiola ini.

1. Lini belakang Liverpool dieksploitasi

Kekalahan Pertama Liverpool dan Hal-Hal Menarik DibaliknyaTwitter/@IpeghanDiukwe

Ini sedikit mengherankan sebenarnya, sebab, sebelum laga ini, Liverpool adalah tim yang paling sedikit kebobolan di liga dengan catatan hanya kemasukan 8 gol saja. Di laga sebelumnya kontra Arsenal pun, duet Virgil van Dijk dan Dejan Lovren juga tampil cukup disiplin, walau kecolongan satu gol.

Contoh nyata, di babak pertama yang berakhir 4-1 itu untuk keunggulan Liverpool, penyerang utama Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, hanya menyentuh bola sebanyak 6 kali saja, di mana 4 kali di antaranya adalah dari sepak mula tiap kebobolan!

Namun di hadapan City, ketangguhan lini belakang The Reds benar-benar dieksploitasi. Gol pertama, tentu, keteledoran Lovren dalam melakukan marking kepada Aguero tak bisa diabaikan. Tapi, pressing Liverpool juga kurang sigap dalam mengadang umpan silang Bernardo Silva. Situasi itu sendiri terjadi setelah umpan silang pertama dari Aymeric Laporte bisa diantisipasi van Dijk.

Gol kedua City yang dicetak Leroy Sane juga menunjukkan keteledoran itu, yang sial bagi Lovren, semua diinisiasi olehnya. Ketika Raheem Sterling berlari ke arah pertahanan Liverpool, sebenarnya, situasi itu bisa segera diredam sebelum masuk final third. Tapi, alih-alih coba mengadang laju lari Sterling, Lovren justru mengikuti arah lari van Dijk dan baru mencegah Sterling ketika ia sudah di final third.

Aguero yang sudah sukses menarik perhatian Trent Alexander-Arnold, membuat Sane di sisi kiri lepas tanpa kawalan. Sodoran Sterling ke Sane kemudian berujung pada gol kedua City yang mengunci tiga angka.

Kekalahan Pertama Liverpool dan Hal-Hal Menarik DibaliknyaTwitter/@weby4

Baca Juga: Perpendek Jarak, Ini 4 Fakta Kemenangan Man. City atas Liverpool

2. Lini tengah City beradaptasi dengan perubahan

Kekalahan Pertama Liverpool dan Hal-Hal Menarik DibaliknyaTwitter/@ManCity

Pep Guardiola memulai laga dengan memasang Fernandinho dan duo Silva, David serta Bernardo, untuk menandingi lini tengah Liverpool yang turun dengan James Milner, Jordan Henderson, dan Georginio Wijnaldum. Di babak pertama, tiga gelandang City sangat dominan, utamanya karena Henderson dan Milner yang tampil di bawah performa.

Masuknya Fabinho pun tak cukup mampu membuat lini tengah City keteteran karena Fernandinho dan Bernardo Silva bermain sangat militan tadi malam. Catatan distance covered Bernardo di angka 13,7 kilometer. Itu juga ditunjang catatan 10 kali sukses merebut bola, 5 intersep, 4 tekel, dan 1 asis.

Gemilangnya Bernardo Silva dan kembali bermainnya Fernandinho membuat lini tengah City yang masih tanpa Kevin De Bruyne menjadi sangat tangguh. Ini salah satu faktor yang membuat Arsenal hancur lebur dari Liverpool. Kegagalan mengimbangi lini tengah The Reds berujung kepada mudahnya lini kedua The Reds melakukan akses ke trio lini serang mereka yang dahsyat itu.

3. Guardiola hapus memori buruk tahun 2018 atas Liverpool dan Klopp

Kekalahan Pertama Liverpool dan Hal-Hal Menarik DibaliknyaTwitter/@ManCity

Di pratinjau sebelum laga, kami sudah jelaskan tentang rekor buruk City dan Guardiola tiap kali bersua Liverpool dan Juergen Klopp. Namun, tahun 2019 baru berumur 4 hari, manajer genius asal Spanyol itu akhirnya bisa memupus rekor buruk atas The Reds dan manajer eksentrik asal Jerman tersebut.

4. Teknologi garis gawang tidak untuk diperdebatkan

Kekalahan Pertama Liverpool dan Hal-Hal Menarik DibaliknyaTwitter/@SOGTransfers

Ada satu peluang Liverpool yang banyak jadi pembicaraan, salah satunya adalah apakah peluang Liverpool yang berasal dari keteledoran John Stones sudah sah menjadi gol atau tidak. Dan menurut Laws of The Game dari FIFA, keputusan teknologi garis gawang tidak memberikan gol bagi Liverpool adalah betul belaka.

Bola yang belum melewati garis gawang secara penuh, tidak bisa disebut menjadi gol. Dilansir dari BBC, ada 1,12 sentimeter lagi dari bagian bola yang perlu melewati garis gawang agar sah disebut menjadi gol. Ya, hanya setipis itu jarak Liverpool dan satu gol yang mungkin berharga tersebut.

Baca Juga: Rangkuman Liga Inggris Pekan 21, Liverpool Alami Kekalahan Pertama

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya