Mengenal Turnamen Piala Indonesia, Ia yang Sempat Mati Suri

Dalam sejarahnya, Piala Indonesia tak pernah rutin dihelat

Jakarta, IDN Times - Babak 8 besar Piala Indonesia 2018/2019 sudah di depan mata. Pada Rabu (24/4) nanti, laga pertama babak 8 besar siap digelar di Stadion Segiri, Samarinda, dengan tuan rumah Borneo FC akan membuka babak 8 besar dengan menjamu sang tamu dari Jawa Barat, Persib Bandung.

Tapi, sebelum berbicara lebih jauh tentang turnamen ini, sudah tahu belum sejarah turnamen domestik ini? Dalam sejarahnya sendiri, banyak hal unik yang terjadi di seputaran Piala Indonesia yang membuatnya jadi turnamen domestik dengan banyak cita rasa 'unik' khas sepakbola Indonesia.

1. Pertama kali dihelat dengan nama Copa Dji Sam Soe

Mengenal Turnamen Piala Indonesia, Ia yang Sempat Mati SuriTwitter/@Aremania_biru

Piala Indonesia digelar pertama kali pada musim 2005. Kala itu, dua perusahaan rokok, PT. HM Sampoerna Tbk. dan PT. Bentoel Prima, berkolaborasi menjadi sponsor dan mengusung produk unggulannya kala itu, rokok Dji Sam Soe. Karena itu pula nama resmi Piala Indonesia kala itu adalah Copa Dji Sam Soe.

Pada edisi perdana yang digelar pada 2005 tersebut, Arema Malang sukses menjadi juara setelah mengalahkan Persija Jakarta di partai final. Meriahnya Copa Dji Sam Soe kala itu juga dipengaruhi oleh jumlah pesertanya yang menyentuh angka 92 tim.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Babak 8 Besar Piala Indonesia 2018/2019

2. Format turnamen

Mengenal Turnamen Piala Indonesia, Ia yang Sempat Mati SuriANTARA FOTO/ Muhammad Adimaja

Sejak pertama kali dihelat sampai saat ini, format turnamen konsisten dengan format sistem gugur yang memakai konsep kandang dan tandang. Ini sudah diberlakukan sejak babak penyisihan hingga semifinal. Di partai final, dua stadion ternama di Indonesia, Stadio Utama Gelora Bung Karno di Jakarta dan Stadion Gelora Jakabaring di Palembang, pernah menghelat partai puncak dari Piala Indonesia/Copa Dji Sam Soe.

3. Polemik nama turnamen

Mengenal Turnamen Piala Indonesia, Ia yang Sempat Mati SuriPSSI.org

Selama lima edisi beruntun, nama Copa Dji Sam Soe setia dipakai oleh PSSI selaku penyelenggara atau operator turnamen. Tercatat, ada edisi 2005, 2006, 2007, 2008/2009, dan edisi terakhir pada 2010, di mana turnamen Piala Indonesia memakai nama Copa Dji Sam Soe.

Namun, selepas 2010, karena satu dan lain hal, nama turnamen kembali menjadi Piala Indonesia. Pada 2012, setelah sempat vakum satu tahun, dualisme liga yang melanda PSSI membuat kompetisi Piala Indonesia hanya diikuti oleh tim-tim yang bermain di Liga Prima Indonesia (LPI), di mana kala itu tim kuda hitam, Persibo Bojonegoro, menjadi juara edisi 2012.

Setelah 2012, Piala Indonesia lalu mati suri selama 6 tahun sebelum akhirnya bangkit pada edisi 2018/2019.

4. Daftar juara Piala Indonesia dari tahun ke tahun

Mengenal Turnamen Piala Indonesia, Ia yang Sempat Mati SuriKitoSriwijayaFC.com

Dalam sejarahnya sejak 2005, hanya tiga tim yang pernah menjuarai piala domestik pendamping liga ini. Pada edisi 2005 dan 2006, Arema Malang yang diasuh Benny Dollo menjadi penguasa turnamen ini. Setelahnya, pada 2007, 2008/2009, dan 2010, Sriwijaya FC menjadi rajanya, sebelum vakum satu tahun dan edisi 2012 lalu dimenangi oleh Persibo.

Yang unik, ada satu final pada edisi 2008/2009 ketika final harus berhenti di tengah laga. Kala itu, dalam keadaan skor tertinggal 0-1, Persipura Jayapura, lawan Sriwijaya di final, memutuskan walk out pada menit ke-60. Hal itu memastikan Laskar Wong Kito merengkuh gelar ketiga beruntun mereka di Piala Indonesia, rekor yang bertahan sampai detik ini sekaligus membuat mereka menjadi klub dengan gelar Piala Indonesia terbanyak.

5. Para peraih gelar top skor dan pemain terbaik Piala Indonesia dari tiap edisi

Mengenal Turnamen Piala Indonesia, Ia yang Sempat Mati SuriTwitter/@bogor_fc

Beberapa pemain terbaik, baik lokal mau pun pemain asing, pernah unjuk gigi dan tampil sangat prima di Piala Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan melegenda sampai detik ini, misalnya penyerang naturalisasi dari Uruguay, Cristian Gonzales.

Berikut daftar top skor Piala Indonesia mulai dari edisi 2005:

2005: Javier Rocha (Persegi Gianyar - 11 gol).

2006: Emaleu Serge (Arema Malang - 9 gol).

2007: Alberto Goncalves (Persipura Jayapura - 6 gol).

2008/2009: Samsul Arif (Persibo Bojonegoro - 8 gol) dan Pablo Frances (Persijap Jepara - 8 gol).

2010: Cristian Gonzales (Persib Bandung - 10 gol).

2012: Javier Rocha (Persis Solo - 5 gol).

 

Daftar pemain terbaik Piala Indonesia dari edisi 2005:

2005: Firman Utina (Arema Malang).

2006: Aris Budi Prasetyo (Arema Malang).

2007: Bambang Pamungkas (Persija Jakarta).

2008/2009: Anoure Obiora (Sriwijaya FC).

2010: Keith Kayamba Gumbs (Sriwijaya FC).

2012: Dian Irawan (Persib Bojonegoro).

Baca Juga: Hasil Undian Babak 8 Besar Piala Indonesia 2018/2019

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya