Jakarta, IDN Times - Timnas Italia meraih satu tiket ke putaran final Piala Eropa 2020. Hal itu dipastikan usai mereka berhasil meraih kemenangan 2-0 atas tamunya, Yunani dalam pertandingan yang dihelat di Stadio Olimpico, Minggu (13/10) dini hari WIB.
Lolosnya tim Negeri Pizza ini terasa sangat istimewa. Sebab, hal itu mereka dapatkan dibarengi dengan rekor apik tim selama menjalani babak kualifikasi Grup J bersama Finlandia, Armenia, Bosnia and Herzegovina, Yunani, dan Leichtenstein.
Gli Azzurri sejauh ini mampu meraih rekor sempurna karena berhasil mencatatkan kemenangan 100 persen, yakni menang dalam tujuh laga. Mereka berhasil mengoleksi 21 poin dengan tingkat kesuburan sangat baik, yaitu 20 gol memasukkan dan cuma kebobolan tiga kali saja.
Catatan kemenangan ini sendiri membuat pelatihnya, Roberto Mancini berhasil menyamai catatan para pendahulunya, Giovanni Trapattoni dan pelatih legendaris lainnya, yaitu Ferruccio Valcareggi. Ketiganya mampu membawa Italia tak terkalahkan dalam tujuh laga resmi secara berurutan.
Kans Mancini memecahkan sejarah anyar sebagai pelatih Italia terbuka lebar. Terlebih, Marco Verratti dan kolega masih menyisakan tiga laga sisa dalam babak kualifikasi ini. Bukan tak mungkin dirinya bisa menyamai atau bahkan melampaui raihan Vittorio Pozzo.
Dilansir dari Football Italia, pelatih yang memenangkan dua Piala Dunia pertama Italia pada 1934 dan 1938 tersebut, memiliki catatan luar biasa dengan rentetan sembilan kali menang yang membentang dari 1938-1939.
Hal itu pula yang membuat Presiden Federasi sepakbola Italia (FIGC), Gabriele Gravina semringah. Apalagi, catatan manis Gli Azzurri dibarengi dengan rekor manis yang berhasil dipersembahkan tim bagi negaranya.
"Ini adalah mimpi yang telah menjadi kenyataan malam ini, momen yang luar biasa. Dan, kami telah melihat selama beberapa hari terakhir bahwa ini merupakan yang pertama kalinya bagi tim ini catatkan rekor," kata, Gravina kepada Rai Sport.
Namun, Gravina menilai, hal terpenting baginya adalah orang-orang sudah mulai menemukan kembali antusiasmenya terhadap Italia. "Kami tentu saja berada di jalur yang benar, memulihkan banyak hal setelah kami kehilangannya dalam beberapa tahun terakhir," tukas dia.