Iwan Bule Bantah Tinggalkan Utang Rp100 Miliar: Jangan Asal Sebut!

Jakarta, IDN Times - Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga menyinggung soal peninggalan utang kepengurusan federasi sebelumnya yang mencapai Rp100 miliar. Hal itu langsung dibantah eks Ketua Umum PSSI periode 2019-2023, Mochamad Iriawan.
Pria yang karib disapa Iwan Bule itu memang tak menampik ada utang yang belum terbayarkan di era kepengurusannya. Namun, nominalnya tak mencapai yang disebut Arya.
"Tidak benar kalau utang sampai Rp100 miliar. Silakan tanya ke Sekjen, kalau enggak salah puluhan, hampir Rp30 miliar sekian. Jangan sampai bicara yang tidak (anda) tahu dan tidak by data," kata Iwan Bule kepada awak media.
1. Imbas pandemik COVID-19
Pria 61 tahun itu juga merasa wajar kalau setiap kepengurusan meninggalkan utang. Apa lagi, era kepemimpinannya dihajar pandemik COVID-19.
Mereka harus membayar pegawai, saat tanpa pemasukan. Apalagi, tidak ada pengurangan pegawai kala itu.
"Saya pikir wajar setiap pengurus meninggalkan utang. Kami hidup di zaman COVID. Masih mending PSSI masih ada. Kami nyari uang ke mana-mana karena tidak ada pemasukan. Kami harus membayar pegawai dan tidak ada yang di PHK," kata Iwan Bule.
2. Yunus Nusi jadi saksinya
Menurut Iwan Bule, kebenaran itu bisa ditanyakan langsung kepada Sekretariat Jendral (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi. Yunus kala itu juga menjabat sebagai Sekjen di era kepemimpinannya.
Hanya saja, di era kepemimpinan Erick Thohir, Yunus selalu bungkam setiap disodorkan pertanyaan.
"Bisa ditanyakan ke Sekjen sekarang. Sekjennya kan Sekjen saya juga. Dia tahu betul," ujar Iwan Bule.
3. Utang PSSI dari 4 tahun terakhir
Isu mengenai utang PSSI kepada beberapa pihak ini memang sudah berembus sejak lama. Arya menjelaskan, utang ini tidak cuma datang dari 4 tahun sebelum masa kepengurusan Iwan Bule, tetapi juga utang dari masa lalu.
"Ya empat tahun belakangan (utang sudah ada), tapi yang sebelum-sebelumnya juga masuk tiba-tiba. Apa karena dikira PSSI sekarang oke, jadi langsung masuk tagihan-tagihan yang dulu? Tapi itu konsekuensi, jadi kami harus bertahap membayarnya," kata Arya.