Manajer Manchester City, Pep Guardiola mengajukan permintaan maaf kepada anak asuhnya, Riyad Mahrez. Pep meminta maaf lantaran dirinya jarang menurunkan Mahrez sebagai pemain utama dalam skuat Manchester City.
Mahrez sendiri merupakan pemain termahal yang berada di skuat Manchester City kala bergabung pada musim panas lalu dengan mahar sebesar 60 juta poundsterling atau setara Rp1,09 triliun.
Guardiola pun mengaku jika dirinya telah bertindak kurang adil kepada Riyad Mahrez. Menurutnya, membangkucadangkan Mahrez merupakan suatu keputusan yang amat sulit.
Hal ini dilakukannya karena di skuat Manchester City terdapat persaingan yang luar biasa di lini depan, sehingga Mahrez terpaksa harus terpinggirkan. Pep tampaknya lebih memilih Sane, Sterling, dan Bernardo Silva sebagai pemain utama.
"Saya adalah alasan dia jarang bermain. Dia sama sekali tidak bersalah. Saya minta maaf, cuma itu yang bisa saya katakan," ucap Guardiola. "Kami memiliki banyak pemain berkualitas, seperti Bernardo dan Sterling yang kini sedang berada di puncak performanya dan itulah satu-satunya alasan, tidak ada alasan khusus, misalnya marah atau yang lainnya."
Tahun 2019 sejauh ini masih menjadi tahun yang cukup buruk untuk seorang Riyad Mahrez. Bagaimana tidak, semenjak pergantian tahun Mahrez belum sekalipun diturunkan dari menit pertama di Premier League.
Mahrez terakhir kali turun sebagai starter di Premier League adalah pada bulan Desember lalu kontra Southampton (30/12/2018). Sisanya, Mahrez lebih banyak diturunkan sebagai pemain pengganti.
Label sebagai pemain termahal di skuat Manchester City pun seakan-akan tak ada artinya untuk Riyad Mahrez. Pemain berpaspor Aljazair itu diboyong Manchester City dari Leicester pada bursa transfer musim panas yang lalu dengan mahar mencapai 60 juta poundsterling atau setara Rp1,09 triliun.
Di awal musim ini, Mahrez sempat menjadi pemain reguler untuk tim sebelum perlahan-lahan mulai tersisihkan karena persaingan yang cukup ketat. Semangat ya Mahrez!