6 Jebolan Akademi Terakhir yang Hengkang dari MU, Zidane Terbaru

Perjalanan Paul Pogba bersama Manchester United bermula ketika ia bermain untuk tim U-18 pada 2009. Sempat naik kelas ke tim U-21, pada Agustus 2012, ia diboyong oleh raksasa Italia, Juventus, dengan status bebas transfer. Bersama klub berjuluk Nyonya Tua tersebut, ia menjelma salah satu gelandang terbaik dunia.

Penampilan apik bersama klub asal Turin tersebut membuat Manchester United tertarik untuk memulangkan Paul Pogba ke Old Trafford. Tak tanggung-tanggung, The Red Devils menggelontorkan dana sebesar 105 juta euro atau sekitar Rp1,7 triliun. Pada musim panas 2016, ia resmi kembali menjadi pemain Manchester United.

Perjalanan Pogba bersama The Red Devils di periode kedua tak bisa dibilang sukses. Harga mahal yang dikeluarkan tak sejalan dengan penampilannya yang tak konsisten. Beberapa kali menderita cedera menjadi salah satu faktor. Akhirnya, pada musim panas 2022, ia memutuskan untuk kembali ke Juventus. 

Jesse Lingard cukup lama menjadi bagian dari Manchester United. Bahkan, ia menghabiskan masa mudanya di akademi klub tersebut. Hal itu berlangsung sejak 2008, sebelum ia diorbitkan ke tim senior pada musim panas 2014.

Pemain berusia 30 tahun tersebut sempat menjadi andalan di lini sering The Red Devils. Musim 2017/2018 bisa dibilang menjadi musim terbaiknya di Manchester United. Saat itu, ia berhasil mencatatkan 48 pertandingan dan menyumbangkan 13 gol dan 7 assist.

Bersama tim senior, secara total ia mencatatkan 232 pertandingan dan mengoleksi 35 gol dan 21 assist. Beberapa gelar berhasil ia menangi bersama The Red Devils, termasuk trofi Liga Europa pada 2017. Pada musim panas 2022, ia hengkang ke Nottingham Forest dengan status bebas transfer.

Tahith Chong merupakan pemain berpaspor Belanda yang berposisi sebagai penyerang sayap. Pemain berusia 23 tahun tersebut tercatat pernah belajar di akademi Manchester United pada 2016—2019. Pada musim panas 2019, ia resmi diorbitkan ke tim senior.

Perjalanan Chong bersama tim senior tak berjalan mudah. Bahkan, demi mendapatkan menit bermain, ia beberapa kali dipinjamkan ke klub lain, salah satunya klub asal Jerman, Werder Bremen. Pada September 2022, ia resmi hengkang dari Old Trafford dengan memperkuat sesama klub Inggris, Birmingham.

Andreas Pereira terhitung pernah mengasah kemampuannya di tiga akademi berbeda. Sebelum bergabung dengan akademi Manchester United pada Januari 2012, ia terlebih dahulu menjadi bagian dari akademi klub asal Jerman, Lommel SK, dan akademi salah satu raksasa Belanda, PSV Eindhoven. 

Pada 2015/2016, ia resmi memulai karier profesional dengan bermain untuk tim utama Manchester United. Pemain berusia 27 tahun tersebut total mencatatkan 75 pertandingan dan mengoleksi 4 gol dan 5 assist. Pada musim panas 2022, ia resmi hengkang dan bergabung dengan Fulham setelah tak mampu bermain reguler dan beberapa kali hanya dipinjamkan ke klub lain pada musim-musim sebelumnya.

Axel Tuanzebe merupakan salah satu pemain yang menghabiskan masa mudanya di akademi Manchester United. Hal itu terjadi sejak 2014 hingga 2017. Pada musim panas 2017, ia menandatangani kontrak profesional bersama The Red Devils.

Perjalanan Tuanzebe untuk mendapatkan tempat reguler di skuad tak berjalan mudah. Bahkan, ia sempat dipinjamkan ke beberapa klub lain, seperti Aston Villa, Napoli, Dan Stoke City untuk mendapatkan menit bermain. Puncaknya, pada musim panas 2023, ia dipastikan hengkang.

Zidane Iqbal dipastikan hengkang ke klub asal Belanda, FC Utrecht, pada musim panas ini. Klub berjuluk Utreg tersebut memboyongnya dengan mahar 1 juta euro atau sekitar Rp16 miliar. Pemain berusia 20 tahun tersebut dikontrak hingga empat tahun ke depan.

Pemain asal Irak tersebut tercatat mengasah kemampuannya di akademi Manchester United dari 2019 hingga 2023. Selama itu, ia mencatatkan 55 pertandingan dan mencetak 11 gol dan 3 assist. Persaingan ketat di skuad utama menjadi salah satu faktor penyebab ia harus hengkang dari Old Trafford.

Sebagai salah klub terbaik di Inggris, bahkan Eropa, Manchester United memang selalu dihuni para pemain top dunia. Mereka dituntut untuk selalu tampil maksimal. Jika tidak, Pelatih dan manajemen tak segan-segan melego mereka ke klub lain.