5 Jebolan Akademi yang Dijual Mahal Olympique Lyon, Termasuk Rayan Cherki

Alexandre Lacazette layak disebut sebagai salah satu lulusan terbaik dari akademi Olympique Lyon. Dipromosikan ke tim utama pada 2009, ia tampil apik hingga menyita perhatian Arsenal. Alhasil, The Gunners harus mengeluarkan dana sebesar 53 juta euro (Rp991 miliar) untuk memboyongnya ke Emirates Stadium pada 2017. Nilai transfer itu menempatkannya di urutan pertama dalam daftar ini.

Bersama Arsenal, pemain kelahiran 28 Mei 1991 tersebut mampu mempertahankan ketajamannya. Hingga akhirnya kembali dipulangkan secara gratis oleh Lyon pada 2022, ia mencetak 71 dan 35 assist dari 206 laga untuk The Gunners. Pada musim panas 2025 ini, ia memutuskan untuk meninggalkan Lyon.

Bradley Barcola mendapat kesempatan emas dengan dipromosikan ke tim utama Olympique Lyon pada 2023 setelah mengasah kemampuan di akademi sejak berusia 8 tahun pada 2010. Belum genap 2 musim membela tim senior Lyon, performanya mencuri perhatian klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain. Les Parisiens bahkan rela menggelontorkan dana senilai 34 juta euro (Rp842 miliar) untuk mendatangkannya pada musim panas 2023.

Kemampuan Barcola sebagai seorang penyerang meningkat pesat bersama PSG. Pada musim kedua (2024/2025), ia mencatatkan sejarah dengan mencetak dua digit gol dalam semusim untuk pertama kalinya. Dengan kontribusi 17 gol dan 19 assist di berbagai ajang, ia mempersembahkan treble winners untuk Les Parisiens.

Corentin Tolisso menjadi pemain termahal yang pernah dijual oleh Olympique Lyon ke klub Jerman. Pada 2017, dirinya bergabung dengan Bayern Munich usai ditebus dengan biaya transfer sebesar 41,5 juta euro (Rp776 miliar). Selama 3 musim sebelumnya, ia menjadi salah satu poros permainan di lini tengah Lyon.

Namun, kiprah Tolisso bersama Die Roten tak bisa dibilang mentereng. Menit bermain dan ketajamannya jauh menurun dibanding ketika masih membela Lyon. Ia hanya diberi kesempatan bermain dalam 118 laga dengan kontribusi 21 gol dan 15 assist. Pada 2022, ia kembali ke Lyon dengan status bebas transfer.

Rayan Cherki menjadi salah satu penyerang muda yang menyita perhatian di Ligue 1 Prancis 2024/2025. Produktifitas gol dan menit bermainnya meningkat dibanding musim sebelumnya. Ia sukses menceploskan 12 gol dan 20 assist dari 44 laga untuk Olympique Lyon.

Manchester City akhirnya menjadi klub yang berhasil menggaet pemain yang pernah mengasah kemampuan di akademi Lyon pada 2010–2020 tersebut. The Citizens menebusnya dengan dana sebesar 36,5 juta euro (Rp683 miliar) pada musim panas 2025. Pihak klub juga percaya dengan potensinya hingga mengikatnya dengan kontrak berdurasi 5 musim.

Karim Benzema menjadi nama terakhir dalam daftar ini. Ia bergabung dengan akademi Olympique Lyon pada 1997 hingga berhasil menembus tim utama 8 musim setelahnya. Berkat performa yang begitu menawan di tim senior pada 2007–2009, dirinya dilirik Real Madrid hingga akhirnya berhasil direkrut pada musim panas 2009 dengan kesepakatan transfer mencapai 35 juta euro (Rp655 miliar). 

Bersama Los blancos, pemilik 97 caps untuk Timnas Prancis menjelma menjadi salah satu penyerang menakutkan di berbagai kompetisi. Ia tampil moncer dan telah meraih segalanya bersama Real Madrid, termasuk penghargaan individu berupa trofi Ballon d’Or pada 2022. Hingga hengkang ke Al-Ittihad pada 2023, ia mencetak 354 gol dan 151 assist dari 648 menit bermain untuk Los Blancos.

Rayan Cherki menjadi salah satu pemain yang direkrut Manchester City pada musim panas 2025. Pergerakannya yang agresif dari sisi sayap penyerangan diharapkan membawa The Citizens meraih kesuksesan di berbagai ajang. Piala Dunia Antarklub 2025 akan menjadi panggung pertamanya baginya bersama Manchester City.