6 Jebolan Akademi yang Dilepas Man United pada Musim Panas 2025

- Daniel Gore dipinjamkan ke Rotherham United
- Harry Amass dipinjamkan ke Sheffield Wednesday
- Toby Collyer dipinjamkan ke West Bromwich Albion
Bursa transfer musim panas 2025 menjadi momen evaluasi bagi Manchester United (MU) setelah mencatatkan pencapaian yang mengecewakan di berbagai ajang. Dana besar digelontorkan manajemen untuk merekrut sejumlah penggawa baru. Di sisi lain, beberapa pemain juga harus rela dilepas kepada klub lain, baik sebagai pemain pinjaman maupun secara permanen.
Fakta menariknya, daftar pemain yang dilepas MU pada bursa transfer kali ini didominasi pemain-pemain jebolan akademi. Itu termasuk Alejandro Garnacho yang akhirnya angkat kaki secara permanen dari Old Trafford usai tak dilibatkan dalam beberapa laga pramusim. Pemain muda asal Argentina itu akan tetap berlaga di English Premier League lantaran dipinang Chelsea.
1. Daniel Gore dipinjamkan kepada klub kasta ketiga Inggris
Pertama, ada gelandang berusia 20 tahun, yaitu Daniel Gore. Sejak dipromosikan dari akademi pada 2023, pemain kelahiran Prestwich itu baru diberi kesempatan bermain dalam dua laga untuk Manchester United. Pada 2025/2026 ini, ia diberi kesempatan untuk meningkatkan jam terbang dengan kembali dipinjamkan kepada klub kasta ketiga, Rotherham United. Kesempatan ini harus dimaksimalkan jika ingin segera mendapat kesempatan masuk skuad Setan Merah pada masa mendatang.
2. Sheffield Wednesday meminjam Harry Amass selama semusim penuh
Harry Amass mendapat kesempatan emas dengan dipromosikan ke tim senior Manchester United pada 2024/2025. Sayangnya, persaingan ketat di sektor bek kiri membuatnya hanya tampil dalam tujuh laga. Opsi peminjaman di klub lain menjadi jalan keluar baginya untuk mendapat menit bermain lebih. Sepanjang musim 2025/2026, ia akan bermain untuk Sheffield Wednesday di kasta kedua Inggris.
3. Toby Collyer akan berlaga untuk West Bromwich Albion sebagai pemain pinjaman
Toby Collyer berkesempatan bermain melawan Harry Amass pada 2025/2026. Sebab, gelandang berpaspor Inggris itu dipinjam West Bromwich Albion selama semusim. Jumlah laga yang ia mainkan untuk Manchester United pada 2024/2025 lebih banyak dibanding Amass dengan total 13 laga.
4. Ethan Wheatley akan bermain untuk Northampton sebagai pemain pinjaman
Ethan Wheatley Adalah seorang striker yang menembus tim utama Manchester United pada musim panas 2024. Namun, ia dipinjamkan kepada Walsall setengah musim berikutnya setelah hanya bermain dalam empat laga untuk Setan Merah. Manajemen kembali memberinya kesempatan untuk lebih berkembang dengan dipinjamkan kepada klub kasta ketiga Inggris, Northampton, pada 2025/2026. Wheatley telah mengemas 1 gol dari 6 laga yang dijalani untuk klub tersebut.
5. Marcus Rashford dipinjamkan kepada Barcelona dengan opsi pembelian permanen
Marcus Rashford menjadi satu-satunya pemain jebolan akademi berusia di atas 24 tahun yang dipinjamkan Manchester United pada 2025/2026. Barcelona meminjamnya selama semusim dan telah memberinya kesempatan bermain dalam tiga laga per 5 September 2025. Pemain berusia 27 tahun itu tak tergabung dalam skuad Setan Merah sejak pertengahan musim 2024/2025. Ia dipinjamkan kepada Aston Villa setelah tak mampu memberikan kontribusi maksimal untuk MU.
6. Alejandro Garnacho ditebus mahal Chelsea
Alejandro Garnacho memegang status sebagai penjualan termahal sekaligus satu-satunya jebolan akademi yang dilepas permanen Manchester United pada musim panas 2025. Ia ditebus Chelsea seharga 46,2 juta euro (Rp885 miliar) serta kontrak berdurasi jangka panjang hingga 2032 mendatang. Situasi sulit sempat dihadapi pemain Argentina itu sejak akhir 2024/2025. Menit bermain minim membuatnya terlibat konflik dengan Ruben Amorim yang kala itu lebih sering menurunkannya sebagai pemain cadangan. Ketegangan tersebut menjadi salah satu faktor utama yang membuka jalan kepindahannya dari Old Trafford.
Persaingan ketat dan menit bermain yang makin minim menjadi alasan utama di balik keputusan Manchester United untuk melepas enam pemain di atas. Langkah tersebut juga mencerminkan strategi manajemen yang ingin memberi ruang lebih besar bagi rekrutan anyar sekaligus mengurangi kerumunan di skuad utama. Bagi para jebolan akademi, periode peminjaman maupun kepindahan permanen ini bisa menjadi batu loncatan penting untuk membuktikan kualitas mereka di level yang lebih konsisten.