IDN Times - Dua hari jelang gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dengan agenda pemilihan Ketua Umum. Polemik terkait adanya pengarahan dukungan kepada salah satu kandidat diungkapkan oleh calon lainnya.
Salah satu Caketum PSSI yang ungkapkan itu adalah Vijaya Fitriyasa. Ia menduga kalau Kongres Pemilihan PSSI sudah ada yang mengendalikan. Bahkan, ia berani menyebut bahwa ada kartel lama yang mengatur Kongres PSSI kali ini.
Ia mengungkapkan bahwa hal itu bisa dilihat dari beberapa agenda yang tak jadi digelar seperti debat Caketum. Padahal, menurutnya, hal itu penting. Selain itu, undangan untuk Kongres PSSI pun baru saja masuk per Rabu (30/10) hari ini.
"Kita baru dapat undangan kongres hari ini, padahal akan dilaksanakan Sabtu. Pada saat kita mendaftar dibilang akan ada debat nasional di depan voters, tapi dibatalkan. Ini sepertinya ada kartel lama yang mengendalikan kongres," kata Vijaya dalam acara Mata Najwa, Rabu (30/10).
Hal mencurigakan lain juga jadi dugaan bos dari Persis Solo ini. Menurut dia, bisa dilihat dari hasil penyelidikan tim Satgas Anti-Mafia Bola yang menangkap lima pengurus PSSI karena match fixing, dari sana publik bisa lihat siapa orang-orangnya yang kendalikan tersebut.
"Iwan Bule (Mochamad Iriawan) harusnya gunakan momen ini untuk berantas kartel sepakbola. Bukan bernegosiasi dengan mereka. Saya duga ada kecenderungan (negosiasi) itu," duga Vijaya.
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan diri bakal menggelar Kongres Luar Biasa dengan agenda pemilihan Ketua Umum di Jakarta pada 2 November 2019 mendatang.
Sebanyak 11 nama akan saling sikut untuk menduduki kursi nomor satu federasi sepakbola tertinggi Tanah Air itu. Mereka adalah Arif Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benhard Limbong, Fary Djemi Francis, La Nyalla Mattaliti, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Oktavianus.
Delegasi dari federasi sepakbola Dunia (FIFA) dan Asia (AFC) pun dikabarkan bakal hadir dalam kongres tersebut. Kehadiran keduanya bertujuan guna memantau dan mengawasi berlangsungnya kongres yang juga bakal memilih nama-nama Komite Eksekutif tersebut.