Jelang Liverpool Vs Bayern Muenchen, Robben: Anfield Stadion Terburuk

Bukan soal kualitas lapangan yang membuat Arjen Robben menyebutkan Anfield adalah stadion terburuk, melainkan kenangan yang dia dapatkan saat bermain di kandang Liverpool tersebut. Kunjungannya kembali ke stadion The Reds ini membawanya kembali pada memori kelam ketika ia masih berkarier di Inggris bersama Chelsea.

Saat berseragam The Blues pada tahun 2004 hingga 2007, Robben pernah dua kali bertemu Liverpool di semifinal Liga Champions, yakni di musim 2004/05 dan 2006/07. Hasilnya, Chelsea selalu kalah ketika duel tersebut digelar di Anfield.

Satu dekade lebih usai kejadian tersebut, Robben kembali ke stadiion ini untuk berhadapan lagi dengan Liverpool di babak knock out. Ia berharap pengalammnya itu tak berulang kembali, apalagi saat ini Liverpool sedang lapar trofi dan kemenangan. 

"Jika Anda menanyakan stadion terburuk untuk saya, mungkin jawabannya adalah [stadion milik] Liverpool. Ketika itu, Liverpool sangat tangguh di kompetisi turnamen. Tak hanya di Liga Champions, tapi juga di Piala FA dan Piala Liga," kata Robben seperti dikutip The Guardian.

"Kini, mereka telah berubah dan berkembang dengan sangat bagus. Musim lalu, mereka berada di final Liga Champions dan di musim ini mereka berada di papan atas klasemen Liga Primer Inggris. Sudah lama mereka tidak memenangi liga, jadi itulah yang mereka dambakan saat ini."

Ketakutan Arjen Robben akan keangkeran Anfield Stadium tampaknya akan sedikit berkurang berkat krisis pemain belakang yang sedang dialami oleh Liverpool. Pemain bertahan andalan The Reds, Virgil Van Dijk dipastikan absen hadapi Bayern Muenchen setelah menerima suspensi kartu kuning dalam laga sebelumnya.

Hal ini semakin buruk karena Liverpool sendiri telah kehilangan Joe Gomez dan Dejan Lovren yang masih mengalami cedera. Posisi bek tengah pun tampaknya akan diisi oleh Fabinho dan Joel Matip.

Meski begitu, penjaga gawang Liverpool, Alisson Becker, mengaku tidak khawatir dengan absennya Van Dijk. Menurutnya, rekan-rekan setimnya sudah bermain solid di musim ini.

"Semua pemain bertahan sudah bermain sehingga ketika seseorang masuk dan satu pergi, kami tidak merasakan kehilangan karena kami semua sudah terbiasa satu sama lain," ungkapnya.

Namun The Reds harus tetap waspada, apalagi striker Muenchen, Robert Lewandowski saat ini tercatat sebagai top skorer sementara Liga Champions dengan 8 gol.

Bayern Muencen bukanlah lawan yang asing bagi Jurgen Klopp, yang pernah melatih Dortmund di Bundesliga. Klopp merupakan pesaing terberat Muenchen saat melatih Dortmund. Bahkan dia mampu meraih dua trofi Bundesliga beruntun pada musim 2010/2011 dan 2011/2012 dengan menyisihkan Bayern Muenchen yang menjadi runner up.

Meski begitu, Bayern Muenchen menjadi mimpi buruk tersendiri bagi Jurgen Klopp saat kalah di babak final Liga Champions pada tahun 2013. Kini sang pelatih kembali memiliki kesempatan untuk membalaskan dendamnya tersebut.

Sepanjang kariernya melawan Bayern Muenchen, Jurgen Klopp telah berhadapan sebanyak 21 kali dengan catatan 8 kemenangan, 10 kalah dan 3 kali imbang. Satu hal yang harus diingat, rekor tersebut dia raih saat menangani Dortmund yang notabene kualitas pemainnya di bawah Muenchen.

Kini Klopp hadir dengan klub barunya, Liverpool yang memiliki kualitas pemain sama hebatnya. Dengan bermain di hadapan fans The Reds, bukan tak mungkin Muenchen mampu dibungkam.