Jakarta, IDN Times - Jerman lolos ke fase gugur Euro 2024 dengan status sebagai juara Grup A. Sepanjang penyisihan Der Panzer belum pernah kalah dan menegaskan statusnya sebagai favorit juara.
Eits, Jerman belum bisa nih buat bertepuk dada dengan status favorit juara. Sebab, sebenarnya selalu ada nasib sial yang menghampiri Jerman ketika bertindak sebagai tuan rumah. Kesialan itu sering menghampiri. Bahkan, itu sudah menjadi sebuah kutukan yang sudah berjalan sejak 1988.
Jerman selalu bernasib sial ketika menjadi tuan rumah dalam turnamen mayor. Tak cuma di Euro, tapi dalam Piala Dunia, Jerman juga selalu sial ketika bertindak sebagai tuan rumah.
Pada Piala Eropa 1988, Jerman keluar sebagai juara Grup A dan tampil trengginas. Sialnya, mereka kandas di semifinal usai kalah 1-2 dari Belanda.
Kutukan kembali menghampiri pada Piala Dunia 2006. Dijagokan juara, Jerman secara mengejutkan kalah di semifinal dari Italia dengan skor 0-2.
Kenapa kejutan? Karena saat itu Italia sedang bermasalah sepak bolanya. Mereka dihantam skandal Calciopoli yang membuat sejumlah nama beken di Italia terseret. Bahkan, klub-klub raksasa Serie A harus menerima hukuman berat dari FIGC. Kejutan Italia makin sempurna, karena pada akhirnya bisa juara di Jerman.
Setahun sebelumnya, Jerman juga merasakan pil pahit. Mereka gagal ke final Piala Konfederasi karena kalah dari Brasil dalam drama lima gol.
Piala Dunia 1974 menjadi pengecualian buat Jerman. Kala itu, Jerman Barat berstatus tuan rumah, namun berhasil menjadi juara.
Jumpa dengan Belanda di final pada 7 Juli 1974, Jerman Barat pada akhirnya mampu menang dengan skor 2-1.
Nah, dikhawatirkan kutukan Jerman sebagai tuan rumah berlanjut. Sebab, dengan menjadi juara Grup A, Jerman masuk ke bagan neraka di fase gugur Euro 2024.
Jika menang atas lawannya di babak 16 besar, Jerman berpotensi jumpa dengan Spanyol pada perempat final. Kemudian, andai mulus, Jerman bisa saja jumpa Portugal di semifinal. Artinya, sudah ada dua raksasa yang berkumpul di jalur Jerman.