Jika Kembali Jadi Presiden Barcelona, Laporta Jamin Pulangkan Neymar

Selain itu, Laporta sedikit kesal, karena tim sebesar Barca terlihat berantakan. Bagaimana tidak, bersama Bartomeu, muncul skandal "Barcagate." Hal itu bahkan membuat Wakil Presiden Barcelona, Emilie Rousand memilih mundur dari jabatannya lantaran adanya praktik ilegal yang terendus di tubuh manajemen.

Buntutnya, kisruh internal terjadi di dalam manajemen Barcelona, enam direksi klub memutuskan angkat kaki dari Camp Nou.

"Klub berada dalam situasi yang sangat sulit, dan sungguh sangat penting untuk menyajikan proposal lebih realistis. Saya coba menawarkan proyek olahraga yang mengutamakan antusiasme dan mengembalikan citra institusi kami,” ujar Laporta.

Jika membandingkan Barcelona sekarang dan era kepemimpinannya dulu pada medio 2003-2010, Laporta menyebut jika Barca di bawah arahannya lebih sukses secara prestasi dan pengelolaan. Walhasil, dengan bekal pengalaman tersebut dirinya memastikan jika Barca bisa jauh lebih baik lagi selama dipegang olehnya nanti.

"Ini merupakan proyek yang membuat saya sangat antusias. Saya bakal mengumpulkan orang kepercayaan saya untuk membantu nantinya, karena kami harus berpikir dan bekerja keras untuk kembali memulihkan kondisi ekonomi Barcelona," ujar dia.

Apa yang dikatakan Laporta mengenai prestasi yang diberikan memang tak sembarangan bicara. Catatan mengesankan yang tak pernah dilupakan adalah saat Barcelona memenangi enam gelar di musim 2008/2009 di bawah kepemimpinan Pep Guardiola. Hal itu membuat Barcelona jadi klub paling superior di Eropa kala itu.

Pemilihan Presiden Barcelona sendiri bakal dihelat pada 2021 mendatang, Laporta disebut tengah mempersiapkan diri dan merasa senang andai bisa kembali menjabat. Di pemilihan Presiden 2015 lalu, Laporta sebetulnya juga sempat maju jadi presiden Barcelona, tapi dia kalah tipis dari Bartomeo dalam pemungutan suara.