Jokowi Minta Vanue Piala Dunia U-20 Segera Diperbaiki
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta agar vanue penyelenggaraan gelaran Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang segera diperbaiki.
Hal ini disampaikan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali, dalam rapat terbatas persiapan Piala Dunia U-20 2023 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Arahan tersebut ditegaskan mengingat FIFA memberi deadline bagi Indonesia menyoal persiapan vanue pertandingan.
"Bapak Presiden memberikan arahan kepada kami untuk segera memperbaiki itu karena kita ada deadline. Kira-kira sekitar Oktober," ujar Menpora dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (8/9/2022).
1. Diperlukan sejumlah perbaikan
Menurut Menpora, sebanyak enam lokasi telah disiapkan untuk menjamu gelaran Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.
Namun, karena gelaran ditunda selama dua tahun imbas pandemik COVID-19, ada beberapa perbaikan yang harus dipenuhi sesuai dengan standar yang diberikan oleh FIFA.
"Misalnya perbaikan rumput, kemudian perbaikan-perbaikan penerangan, yang tadinya sudah siap tapi karena penundaan itu maka ada kekurangan-kekurangan," ujar Menpora.
2. Kondisi vanue saat ini masih harus dipoles
Menpora menegaskan, pada bulan Juni lalu, FIFA sudah melakukan inspeksi terhadap sejumlah vanue yang akan digunakan sepanjang gelaran Piala Dunia U-20 2023.
Beberapa perbaikan diperlukan mengingat lokasi sudah digunakan untuk sejumlah kegiatan. Mulai dari turnamen pra-musim seperti Piala Menpora dan Piala Presiden hingga gelaran akbar ASEAN Para-Games.
"Sehingga Kondisinya masih perlu perbaikan lagi," kata Menpora.
3. Ada enam stadion yang mungkin digunakan
Sebelumnya, sempat ada rencana pengurangan jumlah stadion yang akan digunakan untuk gelaran Piala Dunia U-20 pada 2023. Namun, Menpora menegaskan belum ada keputusan resmi dari FIFA terkait hal tersebut.
"Jadi tetap 6 itu masih on. Tergantung inspeksi nanti bulan yang mereka akan datang, ya. Sekitar akhir Oktober lah atau awal November," ujar Menpora.
