Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesepak bola Persib Bandung Ciro Alves (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Persita Javlon Guseynov (kanan) saat pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/12/2024). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/ag
Pesepak bola Persib Bandung Ciro Alves (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Persita Javlon Guseynov (kanan) saat pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/12/2024). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/ag

Intinya sih...

  • Persib Bandung finis sebagai juara paruh musim Liga 1 2024/25
  • Sejarah menunjukkan Persib sering merosot setelah menjadi juara paruh musim
  • Kapten Persib, Marc Klok, mengingatkan agar tim tetap rendah hati dan bekerja keras
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Persib Bandung mengakhiri paruh musim Liga 1 2024/25 dengan ciamik. Tim berjuluk Maung Bandung itu berhasil finis sebagai pemuncak klasemen sementara, alias juara paruh musim.

Tidak cuma itu, Persib juga menorehkan catatan apik sebagai tim yang belum terkalahkan di Liga 1 2024/25, Akan tetapi, mereka tak boleh jemawa. Sejarah mencatat, Persib acap terpeleset saat juara paruh musim.

1. Insiden di Liga Indonesia 2007

Persib jumpa Persis di Liga 1 2024/25. (Dok. Persib)

Ketika Liga Indonesia 2007, Persib sempat menjadi juara paruh musim. Ketika itu, mereka menguasai Divisi Utama Wilayah Barat, mengungguli Persija, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan.

Berbekal pemain-pemain macam Lorenzo Cabanas, Redouane Barkaoui, Patricio Jimenez, Nyeck Nyobe, dan penyerang gahar Christian Bekamenga, laju Persib tak tertahan di paruh pertama. Mereka begitu tajam.

Persib bahkan sempat mengalahkan PSM Makassar di Stadion Sempaja, Samarinda, dalam tajuk duel penguasa Wilayah Barat dan Timur. Namun, selepas juara paruh musim ini, Persib langsung merosot.

Hengkangnya Bekamenga ke luar negeri, plus perginya Nyeck Nyobe, membuat performa Persib turun. Hasilnya, mereka gagal tembus delapan besar usai kalah saing dengan Sriwijaya FC, Persija, PSMS, dan Persik.

2. Terulang lagi pada 2018 silam

Persib.co.id

Pada 2018, Persib juga sempat jadi juara paruh musim. Dengan skuad minim dan tidak dijagokan, 'Maung Bandung' menggeliat di bawah asuhan Mario Gomez. Mereka begitu taktis dan klinis.

Kepastian Persib jadi juara paruh musim didapat usai mereka mengalahkan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo pada pekan 17 Liga 1 2018. Bahkan, beberapa pekan setelah itu, Persib tetap dominan.

Akan tetapi, semua tumpas selepas kemenangan atas Persija dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Kematian Haringga Sirla membuat Persib terkena banyak sanksi, dan beberapa di antaranya mendera bintang mereka.

Memasuki Oktober 2018, performa Persib melorot drastis. Mereka pun harus mengakhiri liga di posisi empat, tersalip Bhayangkara FC, PSM, juga Persija. Nama terakhir keluar sebagai juara liga kala itu.

3. Kapten Persib meminta semua tetap rendah hati

Potret Marc Klok sedang Latihan di Stadion Si Jalak Harupat(Instagram.com/persib)

Sadar ada tren buruk yang acap dialami Persib, Marc Klok selaku kapten meminta kepada para pemain agar tetap rendah hati. Sebab, juara sebenarnya baru akan ditentukan di akhir musim, bukan paruh musim seperti ini.

"Memang, selama paruh musim Liga 1 2024/25 ini Persib jadi nomor satu, belum terkalahkan. Itu luar biasa, tetapi tentunya banyak hal yang harus kita perbaiki. Kita tak boleh sombong, harus tetap rendah hati dan kerja keras," kata Klok.

Editorial Team