Karim Benzema Jadi Pahlawan Kemenangan Real Madrid Atas Huesca

Menjalani laga keduanya usai ditunjuk menjadi pelatih Real Madrid, Zidane membuat keputusan berani dengan menurunkan anaknya, Luca Zidane di bawah mistar gawang Real Madrid. Tak hanya itu, ia pun menurunkan Isco, Brahim Diaz dan Gareth Bale, yang kerap dicadangkan Solari, sebagai starter untuk menemani Karim Benzema sebagai target utama.

Bermain di hadapan publiknya sendiri, Madrid langsung dikejutkan oleh gol cepat Cucho Hernandez memanfaatkan umpan crossing Ezequiel Avila. Butuh waktu hingga 20 menit bagi Madrid untuk menyamakan angka melalui aksi Isco usai menerima umpan Brahim Diaz. Skor 1-1 pun menjadi penutup akhir babak pertama.

Usai dari kamar ganti, pasukan El Real semakin gencar melakukan serangan. Gol yang dinanti akhirnya hadir di menit ke-62 melalui tendangan voli Dani Ceballos. Sayangnya, keunggulan itu tak bertahan lama. Tim tamu kembali kejutkan publik tuan rumah saat sundulan Etxeita mampu menjebol gawang Zidane.

Zinedine Zidane merespon gol itu dengan memasukkan Valverde dan Mariano. Di waktu tersisa, Los Blancos terus mengurung pertahanan lawan. Karim Benzema keluar sebagai pahlawan saat sepakan melengkungnya di menit ke-89 mampu menembus gawang Huesca dan tegaskan kemenangan Madrid 3-2.

Kehadiran Zinedine Zidane kembali memutar nasib Isco yang tak mendapatkan tempat saat diasuh Santiago Solari. Zidane sudah memasang Isco dua kali sebagai starter, dan kesempatan itu tak disia-siakan oleh sang pemain dengan mencetak dua gol. Zidane pun memberikan pujian kepada anak buahnya tersebut dan meminta dirinya untuk tetap tampil stabil.

"Kita semua tahu siapa Isco. Saya memasang dia sebagai starter dua kali, dan ia mencetak dua gol, jadi saya senang untuknya.Kami tahu betapa pentingnya Isco di dalam skuat. Kini, ia harus tetap berlatih dengan baik."

Performa yang lebih impresif pun ditunjukkan oleh Karim Benzema yang mencetak gol kemenangan. Golnya itu memiliki sebuah arti penting dari sekadar kemenangan, kini ia tercatat sebagai satu-satunya pemain yang telah mencetak gol ke gawang 34 tim berbeda yang pernah dihadapinya di La Liga. 

Rekor ini lebih spesial karena pemain sekaliber Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pun tak mampu melakukannya. Dari 40 tim di La Liga yang dihadapi Messi di La Liga, ada tiga tim yang belum mampu dia jebol. Sedangkan Ronaldo tak mampu menjebol satu klub La Liga dari 33 tim yang dilawannya.

Raihan tiga poin tidak mengubah posisi Real Madrid di tabel klasemen La Liga. El Real masih tertahan di posisi ketiga dengan 57 poin, tertinggal dua angka dari Atletico Madrid dan 12 angka dari Barcelona. Peluang mereka untuk meraih trofi La Liga musim ini sangatlah kecil dengan sisa sembilan laga.

Zidane memulai start sempurna dengan meraih dua kemenangan sejak kembali menangani Madrid. Namun dua laga tersebut bisa dibilang laga yang tidak sulit mengingat kualitas tim yang lebih rendah, Cela Vigo dan Huesca. Ujian sebenarnya Zidane akan hadir pekan depan saat bertandang ke Mestalla menghadapi Valencia.

Layak dinanti untuk melihat kembali taji Zinedine Zidane membangu kembali kekuatan Real Madrid. Musim ini sendiri tugas Zidane hanyalah mengoptimalkan setiap laga tersisa dan memulai persiapan revolusi untuk tim musim depan yang lebih baik. Sang pelatih bahkan diberikan kuasa penuh dan dana belanja yang besar untuk memperbaiki skuat.