Kekalahan Klub Idola Memicu Serangan Jantung pada Pria

Sepak bola merupakan olahraga terpopuler. Olahraga ini biasa disaksikan miliaran penonton di dunia.
Menurut World Population Review, sepak bola merajai industri olahraga di beberapa kawasan, seperti Eropa, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Amerika Tengah, dan Asia. Olahraga ini memiliki sekitar 3,5 miliar penggemar di seluruh dunia.
Banyak hal disuguhkan sepak bola. Olahraga ini juga terbilang ramah terhadap semua orang dari berbagai golongan. Sepak bola berbaur dengan keadaan sosial masyarakat. Para penonton bisa berkumpul di stadion atau di tempat lain untuk menonton tim favorit mereka.
Mengidolakan sebuah klub sepak bola sudah jadi hal wajar. Akan tetapi, hal ini bisa menjadi bumerang apabila tim yang diidolakan mengalami kekalahan. Pasalnya, kekalahan klub idola berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung.
1. Tekanan mental memicu serangan jantung

Hubungan antara sepak bola dan kesehatan manusia menarik banyak peneliti untuk menggelar riset. Hasil penelitian European Association of Preventive Cardiology (EAPC) Essentials 4 You, sebuah wadah ilmiah European Society of Cardiology (ESC) pada 2020 lalu, menyebutkan bahwa kekalahan klub sepak bola dan rasa kecewa dapat meningkatkan risiko serangan jantung pada pria.
Penelitian ini dilakukan dengan mengaji hubungan performa tim sepak bola dan sindrom koroner akut yang diderita responden. Hasilnya, apabila tim sepak bola yang diidolakan mengalami kekalahan, hal tersebut memicu tekanan mental dan emosional yang berujung pada serangan jantung.
"Penelitian yang kami lakukan menunjukkan bahwa hasil buruk yang diraih sebuah klub sepak bola profesional bisa berpengaruh terhadap kasus serangan jantung pada pria," ungkap dr Lukasz Kuzma dari Medical University of Bialystok, Polandia, dilansir Science Daily.
2. Penelitian menggunakan 10 ribu sampel

Dalam menunjang penelitian, peneliti menggunakan Jagiellonia Bialystok sebagai subjek penelitian. Jagiellonia Bialystok merupakan salah satu kontestan Divisi Utama Ekstraklasa, kasta tertinggi Liga Polandia yang sudah memenangi 1 gelar Piala Polandia dan 1 trofi Piala Super Polandia.
Alasan lain dipilihnya Jagiellonia Bialystok sebagai subjek penelitian disebabkan memiliki jumlah fans yang besar. Bermarkas di Białystok City Stadium sejak 2014, tiap pertandingan kandang Jagiellonia Bialystok dihadiri sekitar 22 ribu penonton.
Penelitian melibatkan 10.529 pasien dengan sindrom koroner akut, seperti serangan jantung dan angina tidak stabil yang dirawat di Clinical Hospital of Medical University of Bialystok. Penelitian berlangsung selama setahun pada 2017 hingga 2018.
3. Perempuan tidak memiliki korelasi dengan hasil penelitian ini

Selama penelitian, tim peneliti menganalisis 451 pertandingan, baik di kancah domestik maupun di Eropa yang dilakoni Jagiellonia Bialystok. Apabila klub tersebut mengalami kekalahan dalam laga kandang, maka sehari berikutnya ada peningkatan sebesar 27 persen sindrom koroner akut pada pria.
Terdapat hal menarik dalam hasil penelitian ini. Meski ditemukan peningkatan risiko serangan jantung terhadap pria, kasus serupa tidak terdeteksi pada perempuan. Hasil studi ini tidak menemukan adanya hubungan sebab akibat antara kekalahan tim idola dengan sindrom koroner akut pada perempuan yang menjadi objek penelitian.
4. Risiko serangan jantung diperparah dengan gaya hidup tidak sehat

Kondisi kebugaran seorang penggemar klub sepak bola saat timnya mengalami kekalahan cenderung tak stabil. Rasa emosional yang menggebu-gebu inilah yang bisa memicu terjadinya peningkatan risiko serangan jantung. Tak hanya itu, gaya hidup yang tak sehat juga menambah ancaman datangnya penyakit.
"Para penggemar, terutama pria yang memiliki gaya hidup tidak sehat, disarankan untuk berolahraga secara teratur dan menghindari kegiatan yang berdampak buruk, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan," tambah dr Lukasz Kuzma dikutip Science Daily.
5. Serangan jantung dapat dihindari dengan rutin menjalankan gaya hidup sehat

Serangan jantung masuk ke dalam daftar teratas pembunuh nomor satu. Menurut laporan World Health Organization (WHO), nyaris sebanyak 18 juta kematian per tahun disebabkan masalah jantung dan pembuluh darah. Angka ini setara dengan 32 persen kasus kematian secara global.
Merujuk jurnal ''Machine Learning Stacking Ensemble Model for Predicting Heart Attacks'', kasus serangan jantung terjadi tiap 40 detik sekali di Amerika Serikat. Sebanyak 1 dari 5 serangan diam alias serangan jantung dengan gejala ringan bisa fatal terhadap kesehatan hingga memicu kematian.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Dilansir Mayo Clinic, beberapa cara tersebut di antaranya tidak merokok, memakan makanan yang bergizi, menghindari stres, dan melakukan tidur yang cukup.
Sepak bola pada dasarnya merupakan sebuah hiburan yang bisa dinikmati semua orang. Namun, tak selamanya tentang hiburan, sepak bola juga dapat melahirkan sesuatu yang tidak diinginkan, bahkan berujung maut.