Kemampuan Tanggung Farshad Noor Jadi Prank Buat Persib

Dalam sebuah jumpa pers yang digelar di Bandung, Senin (26/4/2021), pelatih Robert Rene Alberts mengungkapkan Farshad semestinya bisa memberi lebih untuk Persib. Apalagi, dia datang dengan latar belakang sebagai lulusan akademi PSV.

"Saya rasa orang yang datang dengan latar belakang seperti dia, harus bisa memproduksi lebih dan itu bukan hanya di satu laga. Maksudnya, saya tidak hanya memberikan satu, tetapi ada banyak kesempatan yang diberikan. Persib punya ekspektasi besar untuk pemain asing," ujar Robert.

Menilik ucapan Robert, intinya kualitas Farshad memang belum memenuhi standar dari Persib. Meski sudah diberikan kesempatan, Robert mengungkapkan kapten Timnas Afghanistan tersebut tidak bisa memberikan hasil sesuai yang diharapkan.

Apa yang dikatakan Robert memang tidak salah. Dalam 303 menit bermain yang diberikan olehnya buat pemain berusia 26 tahun itu, tak bisa dimanfaatkan dengan baik. Farshad agak gelagapan dalam menyesuaikan diri dengan rekan setimnya. Akibat dari hal tersebut, Farshad gagal menjaga lini tengah Persib.

Peran Farshad di lini tengah pun tidak terlalu jelas. Mungkin, Robert ingin memberikan peran box-to-box kepada Farshad. Namun, pada akhirnya, peran Farshad justru kerap bertabrakan dengan Dedi Kusnandar.

Alhasil, dalam beberapa kesempatan, jangan heran jika lini tengah Persib kerap dieksploitasi lawan. Itu terjadi karena tidak ada penyaring serangan di lini tengah, sesuatu yang kerap dilakukan Omid Nazari saat masih membela Persib sejumlah potongan bola pentingnya.

Sedangkan, Farshad kerap telat menutup ruang di lini tengah. Tidak cuma itu, dia juga sering gagal menjaga area yang ditinggalkan rekan setimnya, terutama area sayap. Tak heran, banyak gol-gol Persib yang bermula dari serangan di sektor sayap.

Saat membantu serangan, peran Farshad juga tidak terlalu terasa. Dia kerap gagal mengamankan bola di lini kedua atau jadi opsi Persib untuk menembak dari luar kotak penalti. Alhasil, kemampuan Farshad di Persib ini terasa tanggung. Bertahan tidak bagus, menyerang juga tidak tajam.

Selepas mengakhiri kerja sama dengan Persib, Farshad mengaku senang atas kesempatan bermain di Persib. Sayang, dia tidak diberikan waktu lebih lama untuk membuktikan diri.

"Saya harap, rekan-rekan setim memiliki karier dan kehidupan menakjubkan. Dalam waktu singkat ini, kalian menjadi hal luar biasa bagi saya. Kepada suporter, terima kasih telah selalu mendukung saya," ungkap Farshad.

Akan tetapi, melihat kemampuan Farshad yang masih serba tanggung ini, keputusan dari Persib ini bisa dibilang tidak salah. Adaptasi yang lambat dan bertele-tele membuat Farshad tidak bisa seperti Omid Nazari, yang langsung nyetel dengan Persib ketika didatangkan dari Ceres-Negros.