Kembali Masuk Empat Besar, Apa Sih Rahasia Manchester United?

Satu perubahan signifikan yang krusial dilakukan Solskjaer adalah memberi keleluasaan bagi Pogba untuk tampil lebih menyerang. Bersama Jose Mourinho, eks gelandang Juventus itu memang kerap menjadi pesakitan. Selain bermain buruk dalam skema Mourinho, Pogba juga belakangan dicadangkan karena bermasalah dengan manajer asal Portugal itu.

Tapi, di bawah Solskjaer, Pogba menjadi pemain yang benar-benar bermain sesuai kualitasnya. Total, sejak ditangani Solskjaer, Pogba berkontribusi pada 13 gol Manchester United di liga, dengan rincian mencetak 8 gol dan ukir 5 asis. Peran lebih menyerang juga menjadi kunci Pogba tampil lebih tajam dan kreatif.

Hal itu sendiri diakui oleh sang manajer. "Paul (Pogba) sekarang dalam performa terbaiknya. Setiap kali ia masuk ke kotak penalti lawan, selalu ada peluang baginya untuk mencetak gol atau membuat asis," ujar Solskjaer dikutip dari Guardian.

Di musim ini, khusus di Premier League saja, Pogba adalah salah satu gelandang tertajam dengan koleksi 11 gol.

Bersama Solskjaer, tak hanya lini serang, United juga kerap tampil disiplin serta solid di lini belakang. Ini tak lepas dari solidnya barisan bek yang digalang Phil Jones, Victor Lindelof, Ashley Young, dan Luke Shaw. Dari 9 laga di Premier League bersama Solskjaer, United hanya kebobolan enam kali saja dan sukses catatkan 4 clean sheets, termasuk saat mengalahkan Tottenham Hotspur di Wembley dengan skor tipis, 0-1.

Marcus Rashford kerap kali menjadi penghuni bangku cadangan atau bahkan dimainkan sebagai winger di masa Jose Mourinho. Namun, bersama Solskjaer, pemuda jebolan akademi United ini diproyeksikan menjadi penyerang tengah dan ia menjadi andalan di posisi itu. 

Yang terbaru, bersama sang manajer, Rashford menjadi Player of The Month Premier League untuk bulan Januari. Pada bulan itu, ia memang menjadi bintang tim dengan sumbangan tiga gol di empat laga selama Januari. Dua golnya bahkan krusial karena menentukan kemenangan di laga lawan Spurs dan Brighton.

Satu yang gagal dilakukan Mourinho sebelum dirinya dipecat adalah mengontrol ruang ganti. Atmosfer di ruang ganti menjadi sesuatu yang gagal dikontrol dan berujung kepada anjloknya performa tim di atas lapangan. Kedatangan Solskjaer diyakini mengubah peruntungan itu, utamanya di ruang ganti.

Hal itu tampak dari apa yang dijelaskan Pogba seusai laga melawan Fulham.

"Dia (Solskjaer) memberi kebahagian kepada semua orang dan memberi kepercayaan diri kepada semua pemain, Anda bisa melihat itu di lapangan. Bermain bersama kawan-kawan, bertahan dan menyerang bersama-sama, membantu semua pemain mengeluarkan kemampuannya dan itulah yang kami lakukan. Ini berasal dari atmosfer positif di dalam tim saat ini," puji Pogba seperti dikutip dari Metro.