Jakarta, IDN Times - Kemenangan Arsenal atas Watford di Emirates Stadium, Minggu (7/11/2021), menuai kontroversi. Arsenal dianggap tak sportif saat mencetak gol kemenangan di laga itu.
Ada insiden yang terjadi sebelum Arsenal cetak gol kemenangan. Insiden itu tampak tak dihiraukan para pemain The Gunners dan membuat kubu Watford marah. Manajer Watford, Claudio Ranieri, bahkan sampai melayangkan protes ke bos Arsenal, Mikel Arteta.
Gol kemenangan Arsenal yang dicetak Emile Smith Rowe di menit 56, memang berbau kontroversi. Semua bermula kala ada pemain Watford, Ozan Tufan, yang tumbang karena berbenturan dengan Albert Sambi Lokonga.
Bek Watford, Danny Rose, kemudian membuang bola demi memberikan kesempatan kepada Tufan menerima perawatan. Idealnya, Arsenal mengembalikan bola itu ke Watford karena sebelumnya memang mereka kuasai.
Tapi, para pemain Arsenal tak mengembalikan bola itu, hingga Smith Rowe mencetak gol kemenangan.
Kontroversi tak berhenti sampai di situ, para pemain The Hornets juga melayangkan protes keputusan wasit yang tidak meniup peluit karena Ainsley Maitland-Niles melakukan pelanggaran sesaat sebelum gol tercipta. Namun, usai dilakukan pengecekan melalui VAR, gol itu tetap diberikan.
Ranieri pun mengecam tindakan para pemain Arsenal yang tetap bermain bahkan mencetak gol. Dia merasa seharusnya para pemain Arsenal bisa mengembalikan bola kepada anak-anak asuhnya.
"Kami membuang bola ke luar lapangan. Semua mengharapkan Arsenal untuk memberikannya kembali kepada kami. Kemudian, jelas ada pelanggaran di sana, namun tidak terjadi apa-apa. Itu sangat aneh. Tapi tak masalah, itulah sepak bola. Meski begitu, saya sangat puas dengan penampilan kami," ujar Ranieri melansir Daily Mirror.
Apa yang dilakukan para pemain Arsenal memang menuai kontroversi. Warganet bahkan banyak yang menyemprot Arsenal sebagai pengecut.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, pun buka suara soal kondisi ini, Dia mengaku sudah minta maaf kepada Ranieri dan menegaskan anak-anak asuhnya tak punya maksud jelek.
"Saya harus membela para pemain, tim, dan klub. Saya bisa katakan kami adalah tim paling jujur di antara semuanya. Namun, terkadang kami juga bisa menjadi naif. Jika dia merasa seperti itu, saya minta maaf. Tapi tidak ada niat jelek dari kami," kata Arteta.