Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perayaan kemenangan Inter Milan usai menang di Stadion Giuseppe Meazza. (twitter.com/inter)

Jakarta, IDN Times - Inter Milan dan Atletico Madrid akan bersua dalam leg pertama 16 besar Liga Champions 2023/24. Jika mengingat pertemuan kedua tim, terbayang pertemuan epik kedua tim pada Piala Super Eropa 2010 silam.

Ketika itu, Inter yang berstatus juara Liga Champions bersua dengan Atletico yang baru saja menjuarai Liga Europa. Dengan status mereka yang sejatinya tidak diunggulkan, Atletico sukses tampil menggigit di laga tersebut.

1. Atletico diperkuat beberapa calon bintang masa depan

Atletico Madrid (uefa.com)

Dalam laga lawan Inter tersebut, yang dihelat di Stade Louis II, 27 Agustus 2010, Atletico memang minim bintang. Tetapi, mereka diperkuat beberapa calon bintang masa depan seperti David de Gea, Diego Godin, hingga Sergio Aguero.

Mereka berpadu dengan nama-nama senior macam Tomas Ujfalusi, Diego Forlan, Jose Antonio Reyes, hingga Simao Sabrosa. Nah, nama-nama senior inilah yang pada akhirnya menopang Atletico melawan tim Inter yang diisi para juara Liga Champions.

2. Inter tak berkutik sepanjang laga

Henrikh Mkhitaryan bermain saat Inter Milan mengalahkan Monza. (twitter.com/it_inter)

Menghadapi Inter yang limbung karena ditinggal Jose Mourinho, Atletico tampil ciamik. Dengan pertahanan yang kuat, mereka membuat lini serang Inter kesulitan. Duet Godin dan Luis Perea membuat Samuel Eto'o dan Diego Milito mati kutu.

Di sisi lain, Atletico yang saat itu dikenal dengan serangan baliknya, berhasil menyengat Inter. Dua gol yang dicetak Reyes dan Aguero sukses membawa mereka unggul. Khusus Reyes, dia jadi man of the match di laga itu karena penampilan spartannya.

Di kubu Inter, selain Milito dan Eto'o, sosok-sosok macam Dejan Stankovic, Wesley Sneijder, dan Esteban Cambiasso tak bisa berkutik. Alhasil, Inter kalah di laga ini dengan skor 0-2.

3. Situasi yang jauh berbeda

Skuad Inter Milan menjalani sesi foto bersama sebelum memulai pertandingan. (twitter.com/inter)

Dibandingkan 2010 silam, Inter kali ini menghadapi Atletico dalam situasi yang lebih baik. Whoscored mencatat, dalam enam laga terakhir, skuad La Beneamata tak pernah tersentuh kekalahan. Mereka selalu menang.

Di sisi lain, inkonsistensi masih menghinggapi Atletico. Memang, mereka baru saja menang lawan Las Palmas di LaLiga pekan lalu. Namun, mereka juga sempat kalah dua kali beruntun dari Athletic Bilbao dan Sevilla, serta diimbangi Real Madrid.

Akankah Inter Milan membalaskan dendam kekalahan Piala Super Eropa 2010 pada Atletico Madrid? Atau, justru mereka kembali mendapatkan luka?

Editorial Team