Kenapa Manchester United Memakai Warna Merah?

Manchester United telah dikenal khalayak sebagai salah satu klub sepak bola terbesar di dunia dengan warna merah yang ikonis. Warna ini bukan sekadar pilihan estetik, melainkan juga cerminan sejarah, filosofi, dan identitas klub yang telah dibangun selama lebih dari satu abad. Warna merah menjadi lambang keberanian, semangat, dan loyalitas yang menyatukan para pemain dan penggemar Manchester United di seluruh dunia.
Warna merah pada identitas Manchester United juga menunjukkan bagaimana klub ini berkembang dari sebuah tim kecil menjadi kekuatan global di dunia olahraga. Warna ini tidak hanya mewakili kejayaan di lapangan, tetapi juga transformasi klub dalam aspek budaya, ekonomi, dan sosial. Bagaimana perjalanan ini dimulai? Berikut ulasannya.
1. Sejarah awal berdirinya Manchester United hingga bertransformasi menjadi warna merah

Manchester United didirikan pada 1878 dengan nama Newton Heath LYR Football Club. Dilansir laman resmi klub, nama ini diambil dari nama perusahaan perkeretaapian tempat sebagian besar pemainnya bekerja, yaitu Lancashire and Yorkshire Railway. Pada masa awal, klub ini menggunakan warna hijau dan emas sebagai warna seragamnya. Warna ini mencerminkan afiliasi mereka dengan perusahaan kereta api dan identitas kelas pekerja yang menjadi ciri khas komunitas tempat mereka berkembang.
Namun, pada 1902, Newton Heath mengalami krisis finansial yang hampir membuat klub ini bangkrut. Berkat bantuan dari seorang pengusaha bernama John Henry Davies, klub berhasil diselamatkan. Davies mengusulkan perubahan nama menjadi Manchester United sebagai simbol awal baru. Perubahan ini juga diikuti oleh adopsi warna merah sebagai warna utama seragam mereka yang bertujuan menciptakan identitas yang lebih kuat dan menarik perhatian publik sepak bola.
Sejak saat itu, warna merah menjadi ciri khas Manchester United. Warna ini tidak hanya mencerminkan kebangkitan klub dari masa sulit, tetapi juga menciptakan daya tarik visual yang kuat bagi para penggemar. Evolusi warna ini menandai transformasi awal klub menjadi entitas yang lebih profesional dan ambisius.
2. Julukan The Red Devils diperoleh usai tragedi Munich pada 1958

Julukan The Red Devils (Setan Merah) memiliki kaitan erat dengan identitas warna klub. Julukan ini pertama kali digunakan pada era 1950-an ketika Sir Matt Busby, salah satu manajer legendaris klub, sedang membangun tim dari nol usai tragedi Munich 1958. Dalam upayanya untuk menghidupkan kembali semangat klub, Busby mulai mencari identitas baru yang lebih kuat dan menginspirasi.
Julukan Busby Babes menjadi terlalu menyakitkan untuk diingat karena erat kaitannya dengan tragedi tersebut. Sir Matt Busby, yang selamat dari kecelakaan itu, kemudian berupaya membangun kembali tim dan mencari julukan baru bagi klub. Proses ini dilakukan dengan fokus pada semangat perjuangan dan regenerasi, yang kelak menjadi dasar filosofi Manchester United.
Julukan ini diambil dari nama sebuah tim rugby asal Salford yang dijuluki The Red Devils. Busby merasa nama ini mencerminkan kekuatan, keberanian, dan daya juang yang ia inginkan dari para pemainnya. Julukan tersebut mulai digunakan dalam berbagai materi pemasaran klub, termasuk program pertandingan dan media cetak, hingga akhirnya melekat pada Manchester United.
3. Warna merah Manchester United juga memiliki daya tarik pasar global dan secara emosional

Warna merah bukan hanya soal estetika. Pilihan ini memiliki alasan yang dalam dan simbolis. Dalam budaya sepak bola Inggris, warna merah sering dikaitkan dengan keberanian dan kekuatan. Manchester United menggunakan warna ini untuk menciptakan citra yang berani, penuh semangat, dan kompetitif, sesuai dengan nilai-nilai yang mereka junjung tinggi sebagai klub.
Dalam buku berjudul Manchester United: A Thematic Study, David L. Andrews menyebutkan, warna merah juga mencerminkan komitmen klub terhadap globalisasi dan pengaruhnya di pasar internasional. Warna merah mudah dikenali di seluruh dunia dan menjadi elemen penting dalam penjenamaan Manchester United sebagai superclub. Dalam konteks modern, warna merah menjadi bagian integral dari strategi komersial klub, baik melalui penjualan merchandise maupun promosi global.
Selain itu, warna merah memiliki daya tarik emosional bagi para penggemar. Dengan mengenakan warna merah, para pemain tidak hanya tampil mewakili klub, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebanggaan komunitas pendukung mereka. Dalam sejarahnya, warna merah juga digunakan untuk menciptakan momen-momen ikonik yang diingat oleh jutaan penggemar, seperti momen The Red Devils menjuarai Liga Champions Eropa 1998/1999 hingga meraih treble winners pada musim tersebut.
Warna merah sebagai identitas Manchester United tidak hanya dikenal sebagai tim sepak bola, tetapi juga sebagai simbol inspirasi dan persatuan bagi jutaan penggemarnya di seluruh dunia. Warna ini terus menjadi saksi dari kejayaan dan perjuangan klub, menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari cerita besar Manchester United.