5 Kesalahan Transfer yang Pernah Dilakukan oleh Manchester United

Louis van Gaal pernah menangani Manchester United selama 2 musim sejak tahun 2014 hingga 2016. Ketika itu, pelatih asal Belanda ini menginginkan permainan dengan gaya Total Football. Demi menjalankan strateginya itu, ia mendatangkan sejumlah pemain ternama, seperti Bastian Schweinsteiger, Morgan Schneiderlin, dan Radamel Falcao.

Sayangnya, ketiga pemain itu tidak tampil sesuai ekspektasi. Schweinsteiger saat itu usianya sudah tidak lagi muda. Sementara itu, Schneiderlin tidak bermain sesuai dengan harapan, sedangkan Falcao sendiri hanya mencatatkan 4 gol selama berseragam Manchester United.

Ketika masih membela Manchester United, Wilfried Zaha merupakan salah satu pemain muda yang memiliki bakat mumpuni. Namun, ia masih kesulitan untuk mendapatkan tempat bermain di tim reguler Setan Merah.

Tak kunjung mendapatkan menit bermain yang cukup, pemain asal Pantai Gading itu akhirnya memilih pindah secara permanen ke Crystal Palace. Bersama klub itu, ia menjelma menjadi pemain terbaik yang selalu diandalkan setiap pertandingan.

Sementara itu, Memphis Depay yang tampil menjanjikan bersama PSV Eindhoven juga gagal bermain apik bersama Manchester United. Alhasil, pemain asal Belanda itu dijual ke Lyon dan tampil cemerlang saat ini.

Bebe didatangkan Manchester United dari tim Portugal, Vitoria Guimaraes, pada musim panas 2010. Jika mampu tampil apik dan sukses bersama Setan Merah, pemain yang memiliki nama lengkap Tiago Manuel Dias Correia ini mungkin akan menjadi kisah yang menarik. Pasalnya, sang pemain lahir dari keluarga yang tidak mampu. Bahkan, ia sempat dititipkan ke rumah penampungan saat masih kecil.

Sayangnya, Bebe gagal menunjukkan kualitasnya bersama Manchester United. Selama bermain di Old Trafford, ia hanya tampil sebanyak 7 pertandingan dan menciptakan 2 gol. Sempat dipinjamkan ke sejumlah tim, Bebe kemudian dilepas secara permanen ke Benfica pada musim panas 2014.

Manchester United mendatangkan Angel Di Maria dari Real Madrid pada Agustus 2014. Ketika itu, pemain asal Argentina ini dibeli dengan biaya sebesar 75 juta euro atau setara dengan Rp1,2 triliun. Nominal tersebut sempat menjadikan sang pemain menjadi pembelian termahal sepanjang sejarah Manchester United.

Di bawah nakhoda Louis van Gaal, ia tidak dimainkan di posisi terbaiknya. Meski begitu, Di Maria mampu mencetak 12 assist di musim debutnya. Di musim keduanya, performa sang pemain menurun drastis yang membuat Manchester United memilih menjualnya ke PSG pada akhir musim. Kini, Di Maria menjadi salah satu pemain terbaik yang dimiliki oleh raksasa asal Prancis itu.

Masalah gaji membuat Alexis Sanchez memilih hengkang dari Arsenal ke Manchester United pada transfer musim dingin 2018. Sebelum bergabung dengan Manchester United, pemain asal Chile itu hampir saja menandatangani kontrak bersama Manchester City. Setan Merah sendiri membayar gaji sang pemain sangat tinggi, yakni 300 ribu poundsterling atau setara Rp6 miliar per pekan.

Namun, keputusan Manchester United mendatangkan Sanchez ke Old Trafford ternyata salah. Ia tidak mampu bermain di level tertingginya selama membela Setan Merah. Bahkan, sang pemain di era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer tak terlalu dibutuhkan. Pemain yang saat ini berusia 32 tahun itu akhirnya dilepas ke Inter Milan.

Kesalahan-kesalahan tersebut mungkin sudah dipelajari oleh manajemen Manchester United. Oleh karena itu, Setan Merah cukup berhati-hati mendatangkan pemain baru dalam beberapa bursa transfer terakhir.