Jakarta, IDN Times - Lazio sebenarnya mengawali musim 2021/22 dengan baik. Dalam dua laga awal Serie A, mereka mampu mengunci kemenangan atas lawan-lawannya, yakni Empoli dan Spezia.
Namun, kesulitan mulai menghadang Lazio di pekan ketiga Serie A 2021/22. Siapa sangka, kesulitan ini berpengaruh besar dan membuat mereka mendapat hasil buruk juga di matchday pertama Liga Europa 2021/22.
Dalam laga perdana Liga Europa 2021/22, Lazio tidak berkutik ketika menghadapi Galatasaray di Turk Telekom Arena, Kamis (16/9/2021) malam. Mereka kalah 0-1, gara-gara gol bunuh diri kiper mereka sendiri, Thomas Strakosha.
Padahal, Lazio mampu mengimbangi Galatasaray di laga itu. Persentase penguasaan bola mereka tidak berbeda jauh, yakni 46 persen (Lazio) dan 54 persen (Galatasaray). Total peluang kedua tim juga hampir sama, yakni 13 (Lazio) dan 12 (Galatasaray).
Akan tetapi, akhirnya Lazio tetap harus mengakui keunggulan Galatasaray. Ini sekaligus jadi rintangan tersendiri bagi Maurizio Sarri, manajer anyar Lazio. Apalagi Lazio juga sebelumnya tumbang di tangan AC Milan.
Pada pekan ketiga Serie A 2021/22, Lazio meraih hasil kurang memuaskan. Mereka kalah dari AC Milan dengan skor 0-2, lewat gol-gol dari Rafael Leao dan Zlatan Ibrahimovic.
Tidak cuma kalah skor, Lazio juga kalah dari segi permainan di laga ini. Meski unggul soal persentase bola, yakni 54 persen berbanding 46 persen, Lazio kalah telak dari Milan soal penciptaan peluang.
Milan sukses melepaskan tembakan, sedangkan Lazio hanya menorehkan delapan tembakan. Lazio kalah efektif dari Milan.
Dua kekalahan dari Milan dan Galatasaray ini menjadi alarm tersendiri bagi Lazio. Mereka harus cepat berbenah, apalagi ada lawan-lawan tangguh yang sudah menunggu mereka di Serie A.
Pada pekan kelima, Lazio bakal bersua Torino di Olimpico. Berlanjut pada pekan keenam, mereka akan bersua AS Roma dalam Derby della Capitale di venue yang sama.
Sekadar informasi, Roma jadi tim yang lebih menggigit di bawah asuhan Jose Mourinho.