Makoto Hasebe (instagram.com/japanfootballassociation)
Dipilihnya Jerman sebagai negara tujuan utama para pemain Jepang yang ingin menjajal atmosfer liga elite Eropa sebenarnya bukan hal baru. Berdasarkan catatan sejarah, Yasuhiko Okudera adalah Jepang pertama yang berhasil mendarat di luar negeri. Melansir Vice, usai lulus SMA, Okudera bekerja di sebuah perusahaan bernama Furukawa Electric dan bergabung dengan tim sepak bola di kantornya.
Saat timnya diajak tur ke Jerman pada 1977, ia ditaksir tim scout FC Koln yang menawarinya kontrak profesional. Hidup Okudera pun langsung berubah, ia langsung melompat dari pemain sepak bola amatir menjadi seorang atlet profesional di salah satu liga terbaik Eropa.
Setelah Okudera, tidak banyak pesepak bola Jepang yang menyusul jejaknya. Ada beberapa yang berlaga di Eropa, terutama Inggris dan Italia, sepanjang tahun 1990-an sampai 2000-an seperti Hidetoshi Nakata, Yoshikatsu Kawaguchi, Junichi Inamoto, Shunsuke Nakamura, dan Makoto Hasebe. Beberapa dari mereka kesulitan dapat tempat di skuad utama, tetapi tak sedikit yang jadi andalan dan berkontribusi dalam perebutan gelar prestisius untuk klubnya, baik di level domestik maupun regional Eropa.
Pada 2010-an, ekspor pemain Jepang ke Eropa mulai mengalami peningkatan signifikan. Sejak Piala Dunia 2010 sampai edisi terakhir pada 2022 lalu, Jepang selalu punya pemain yang merumput di Eropa dan jumlahnya terus bertambah. Dari sembilan, kini selalu belasan.
Kebanyakan dari mereka merumput di Jerman. Tidak ada alasan yang jelas mengapa Jerman jadi tujuan utama para pemain homegrown Jepang untuk merantau. Namun, banyak yang berargumen bahwa Jepang dan Jerman memiliki beberapa kemiripan prinsip dan kultur kerja yaitu mengutamakan kedisiplinan, keteraturan, dan cenderung berusaha mencapai kesempurnaan. Ditambah dengan fakta bahwa Bundesliga dikenal sebagai liga yang memberi banyak peluang bermain untuk pemain muda dan debutan dibanding liga-liga top Eropa lainnya.