Dengan perginya Andre Onana ke klub Turki, Manchester United membutuhkan kiper baru dengan potensi sebagai kiper utama sekaligus pesaing ALtay Bayindir yang belum membuktikan diri di sepak bola Inggris. Setelah dikaitkan dengan sejumlah kiper, pilihan akhirnya jatuh kepada Senne Lammens. Kiper berusia 23 tahun itu diboyong dari klub Belgia, Royal Antwerp, dengan dana mencapai 21 juta euro (Rp402 miliar).
Pada musim sebelumnya (2024/2025), Lammens untuk pertama kalinya menjadi andalan sebuah klub (Royal Antwerp) sejak memulai karier profesional pada 2020. Dengan usia yang masih muda, ia telah menunjukkan potensi terbaiknya dengan torehan 10 clean sheet dari 22 penampilan. Salah satu keunggulan yang ia miliki adalah reflek yang baik dalam menghalau tendangan lawan.
Kiper berpostur 1,93 meter itu telah mencatatkan penampilan pertamanya untuk MU dengan bermain selama 90 menit dalam laga melawan Sunderland pada pekan ketujuh EPL. Laga pertamanya berakhir dengan kemenangan sekaligus membawa Setan Merah mencatatkan clean sheet pertama sepanjang musim ini. Beberapa penyelamatan yang ia lakukan dalam duel tersebut menghidupkan harapan akan seorang kiper yang mampu menjadi andalan baru di bawah mistar gawang Manchester United untuk jangka panjang.
Kehadiran tiga kiper dengan karakter dan pengalaman berbeda memberi keseimbangan tersendiri bagi Manchester United musim ini. Tom Heaton menghadirkan ketenangan dan pengalaman, Altay Bayindir menawarkan semangat bersaing serta potensi berkembang, sementara Senne Lammens muncul sebagai wajah baru dengan prospek cerah di bawah mistar. Namun pada akhirnya, tiga pemain di atas harus bersaing untuk menjadi pilihan utama di bawah kendali Ruben Amorim.