Mengupas Gaya Bermain Senne Lammens dan Kenapa Cocok untuk MU

- Lammens memiliki kemampuan yang dibutuhkan kiper modern, seperti membangun serangan dari belakang dan andal menghentikan tembakan lawan.
- Gaya bermainnya mirip kiper legendaris MU, seperti Peter Schmeichel atau David de Gea, dan piawai memotong umpan silang.
- Masih butuh beradaptasi dengan EPL, Lammens diharapkan akan menjadi pilihan kedua setelah Andre Onana dalam persaingan sebagai penjaga gawang utama MU.
Alih-alih Emiliano Martinez, Manchester United akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Senne Lammens untuk mengisi slot kiper terbaru mereka. Penjaga gawang asal Belgia tersebut direkrut dari Royal Antwerp menjelang penutupan bursa transfer musim panas 2025. Ia pun menandatangani kontrak berdurasi 5 tahun, yang berlaku hingga Juni 2030.
MU lebih memilih Lammens dibandingkan Martinez karena harganya yang jauh lebih murah. Besaran gaji Lammens pun lebih kecil. Dengan usia yang masih muda, Lammens disebut bisa menjadi investasi jangka panjang yang menarik bagi Setan Merah meski murah, seperti ketika mereka merekrut David De Gea pada 2011 silam. Namun, yang menjadi intinya, apakah Lammens bakal cocok dengan gaya permainan MU di bawah kepelatihan Ruben Amorim? Mari kita ulas lebih lengkap.
1. Senne Lammens memiliki kemampuan yang dibutuhkan kiper modern
Dalam wawancara selepas menandatangani kontrak, Senne Lammens mengatakan, dirinya merupakan kiper yang serbabisa. Ia sangat menyukai membangun serangan dari belakang. Lammens mengaku terinspirasi nama-nama besar, seperti Manuel Neuer dan rekan senegaranya, Thibaut Courtois.
Sepanjang 2024/2025, Lammens memang salah satu kiper dengan umpan paling banyak di Belgian Pro League. Ia mengirimkan 859 umpan sukses dengan tingkat keberhasilan umpan mencapai 76,2 persen. Ini sebuah keahlian yang dibutuhkan seorang penjaga gawang modern.
2. Andal menghentikan tembakan lawan
Meski dituntut bisa berkontribusi membangun serangan, tetap saja tugas utama seorang kiper adalah menghentikan tembakan lawan. Sepanjang 2024/2025, Senne Lammens melakukan 127 penyelamatan di liga domestik dalam 30 laga. Catatan itu merupakan yang tertinggi dibandingkan kiper lainnya, termasuk Davy Roef dari Genk dan Ortwin De Wolf dari KV Mechelen.
Tidak cuma itu, Lammens juga menyelamatkan 5 dari 7 tendangan penalti yang dihadapinya, Ini menunjukkan kemampuannya menghadapi tekanan. Bahkan, tidak ada kiper di sepuluh liga top Eropa yang menyelamatkan lebih banyak sepakan penalti daripada kiper Belgia U-21 tersebut.
3. Gaya bermainnya mirip kiper legendaris Manchester United
Fans Manchester United yang kangen dengan era Peter Schmeichel atau David De Gea mungkin akan menemukan dua sosok tersebut dalam diri Senne Lammens. Pasalnya, gaya kiper ini dalam menghentikan sepakan lawan, terutama ketika situasi 1 lawan 1, mirip dengan dua kiper tersebut. Ia bergerak cepat dari garis pertahanan, menutup sudut dengan agresif.
Dadanya tetap tegak lurus ke arah bola sekaligus menjaga keseimbangannya. Posisi kakinya sama seperti apa yang sering dilakukan David De Gea ketika fase puncak performanya bersama MU. Ia juga menyenangi teknik blok, maju, dan menutup sudut tendangan lawan.
4. Piawai memotong umpan silang
Kelemahan kiper Manchester United dalam beberapa musim terakhir adalah menghadapi situasi umpan silang, termasuk dari tendangan sudut. Nah, Senne Lammens telah menunjukkan kemampuannya bersaing di udara, menghentikan 44 umpan silang di Belgian Pro League sepanjang 2024/2025 lalu. Catatan itu lebih banyak dibandingkan kiper lainnya.
Ia sering berupaya memotong umpan dan mendapatkan bola terlebih dahulu. Itu kemampuan yang sebenarnya juga dimiliki seorang Emiliano Martinez. Tentu saja, itu akan mengurangi tekanan bagi pemain bertahan MU yang masih sering kagok ketika menghadapi situasi seperti ini.
5. Masih butuh beradaptasi dengan Premier League
Meski punya segudang kemampuan, tentu saja Senne Lammens masih perlu membuktikannya. Atmosfer pertandingan English Premier League (EPL) jelas berbeda dengan Belgian Pro League. Ia bakal mendapatkan lebih banyak tekanan, tidak cuma dari lawan, tetapi juga fans yang seringkali menuntut.
Kemungkinan besar Lammens belum akan menjadi penjaga gawang utama Manchester United. Ia diharapkan akan menjadi pilihan kedua setelah Andre Onana. Namun, kehadirannya jelas akan meningkatkan persaingan soal siapa yang berhak mengawal gawang Setan Merah.
Setelah bursa transfer ditutup, EPL untuk sementara waktu libur karena ada pertandingan internasional. Kompetisi kembali dimulai pada pertengahan September 2025 dan Setan Merah akan langsung berhadapan dengan musuh bebuyutan mereka, Manchester City. Apakah Lammens bakal langsung dipercaya sebagai kiper pertama MU?