5 Kiper Manchester United yang Clean Sheet saat Debut sebelum Lammens

Pertama, ada Sergio Romero, kiper Argentina yang membela Manchester United pada 2015–2021. Setelah bergabung, Romero langsung debut pada awal 2015/2016. Ia tampil dalam dua pekan pembuka EPL musim tersebut tanpa kebobolan. Romero bahkan hanya kebobolan sekali dalam lima laga pertamanya bareng Setan Merah.

Sayangnya, setelah itu Romero tergeser ke bangku cadangan. David De Gea yang sempat dikabarkan akan pindah pada musim panas 2015 ternyata bertahan. Alhasil, Romero akhirnya hanya tampil sepuluh kali sepanjang 2015/2016. Namun, ia sukses mencatat enam clean sheet.

Romero terus menjadi kiper kedua selama menetap di Old Trafford. Namun, ia terbukti bisa diandalkan ketika diberi kesempatan. Statistik totalnya adalah 61 penampilan dengan 39 clean sheet dan hanya 27 kali kebobolan. Romero juga membawa Setan Merah memenangi empat trofi, termasuk Liga Europa 2016/2017.

Sementara, Joel Pereira hanya sempat jadi pilihan ketiga setelah De Gea dan Romero. Pereira adalah kiper Portugal jebolan akademi Manchester United. Debutnya terjadi pada laga putaran keempat Piala FA 2016/2017. Pereira hanya tampil dalam 10 menit terakhir, tetapi turut menjaga gawang timya nirbobol.

Penampilan penuh pertama Pereira bareng Setan Merah lalu terjadi pada pekan terakhir EPL musim tersebut. Hasilnya, ia kembali mencatat clean sheet. Namun, setelah itu ia hanya sempat tampil sekali lagi pada 2017/2018. Selebihnya, Pereira selalu dipinjamkan ke klub-klub lain hingga akhirnya hengkang permanen pada 2021.

Dean Henderson juga adalah kiper jebolan akademi Manchester United. Ia mulai menjadi bagian tim senior Setan Merah pada 2015, tetapi setelah itu sering dipinjamkan. Kesempatan debutnya di Manchester United pun baru hadir pada September 2020. Ia tampil melawan Luton Town pada putaran ketiga Piala Liga 2020/2021.

Henderson tidak kebobolan pada laga tersebut. Belakangan, ia mulai diandalkan di ajang lain, termasuk EPL. Henderson akhirnya tampil 26 kali sepanjang 2020/2021 dan mencatat 13 clean sheet. Sayangnya, ia kembali jadi langganan bangku cadangan pada musim berikutnya.

Henderson sempat dipinjamkan sekali lagi sebelum akhirnya dilepas permanen pada 2023. Ia pun meninggalkan Setan Merah tanpa sempat meraih trofi. Namun, keputusan itu tak perlu ia sesali karena Henderson kini menjadi kiper utama Crystal Palace dan baru menjuarai Piala FA 2024/2025.

Berikutnya, ada Tom Heaton, kiper yang kini masih membela Manchester United. Heaton pernah berseragam Manchester United pada 2005–2010, tetapi tak dapat kesempatan tampil. Setelah membela beberapa klub lain, ia kembali ke Old Trafford pada 2021.

Sejak itu, Heaton baru sempat tiga kali berlaga bersama Manchester United. Namun, ia boleh berbangga karena gawangnya nirbobol dalam ketiga laga tersebut. Heaton yang kini berusia 39 tahun masih memiliki kontrak hingga 2026 bersama Setan Merah. Maka, ada kemungkinan jumlah penampilannya masih akan bertambah.

Kiper terbaru sebelum Senne Lammens yang mencatat clean sheet pada debutnya di Manchester United adalah Andre Onana. Pria Kamerun itu diboyong Setan Merah pada 2023 untuk menjadi kiper utama. Onana pun langsung debut pada laga pembuka EPL 2023/2024 melawan Wolverhampton Wanderers alias Wolves.

Hasilnya, Onana membawa Manchester United menang 1-0 atas Wolves. Namun, awal yang bagus memang bukan jaminan. Setelahnya, karier Onana bersama Setan Merah lebih sering diwarnai blunder. Banyak hasil buruk yang diraih Manchester United pun terjadi karena kesalahannya.

Onana sempat membawa Manchester United juara Piala FA 2023/2024. Namun, performanya secara keseluruhan tetap buruk hingga ia layak disebut gagal. Hingga awal 2025/2026, Onana sudah kebobolan 150 kali dalam 102 laga bersama Setan Merah. Ia pun akhirnya dilepas, meski baru sebatas jadi pinjaman di Trabzonspor.

Lima kiper di atas mengalami nasib beragam setelah mencatat clean sheet pada debut bersama Manchester United. Kebanyakan akhirnya hanya jadi pelapis. Ada pula yang menjadi kiper utama tetapi malah tampil buruk. Apakah Senne Lammens bisa bernasib lebih banyak daripada mereka?